Honda

Mengulik Filosofi Bubur Sengkolo, Hidangan Tradisional Adat Jawa yang Sarat Makna dalam Kehidupan

Mengulik Filosofi Bubur Sengkolo, Hidangan Tradisional Adat Jawa yang Sarat Makna dalam Kehidupan

Mengulik Filosofi Bubur Sengkolo, Hidangan Tradisional Adat Jawa, Sarat Makna dalam Kehidupan--Sumber: Instagram/ wonosobohitz

PALEMBANG, PALPRES.COM - Bubur Sengkolo dalam adat Jawa merupakan hidangan tradisional yang sarat dengan makna dalam kehidupan.

Bubur Sengkolo biasa juga dikenal dengan Bubr Merah Putih.

Dalam adat Jawa, warna merah dihubungkan dengan energi, keberanian, dan kekuatan.

Warna merah pada bubur merah putih melambangkan semangat hidup dan keberanian untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:5 Pemain Naturalisasi Ini Belum Pernah Bela Timnas, Nomor 4 Menikah dengan Perempuan Indonesia

BACA JUGA:Daerah Paling Sering Terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan, Waspada Kemarau Lebih Kering!

Selanjutnya warna putih melambangkan kesucian, kebersihan, dan ketulusan hati serta terhubung pula dengan kebahagiaan dan kemudahan.

Dalam bubur merah putih, warna putih melambangkan kesucian hati dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan.

Sifat-sifat dari kedua filosofi warna tersebut penting dimiliki setiap individu guna menghadapi tantangan hidup.

Bubur merah putih merupakan hidangan tradisional yang biasa disajikan pada saat acara besar yang melibatkan makan bersama.

BACA JUGA:Bansos Bonus Akhir Tahun untuk Para KPM PKH dan BPNT Cair Bulan Ini, Siapkan Syarat Pengambilannya

BACA JUGA:Roswati Tak Menyangka Rumahnya Dikunjungi Pangdam Sriwijaya, Siapa Sosok Roswati Ini?

Dihidangkan pada berbagai acara seperti selamatan, bancakan, tasyakuran, kelahiran, pernikahan, musim panen, perayaan lainnya.

Hidangan ini terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan gula merah atau nasi putih, dan biasanya disajikan dengan santan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: