CEK FAKTA! Jakarta Bakal Tenggelam Jika Tidak ada Giant Sea Wall, Benarkah?

JAKARTA, PALPRES.COM - Tahukah kamu kalau tinggi air laut kota JAKARTA Utara kini lebih tinggi daripada daratan? Yapss, tentu JAKARTA akan kebanjiran bahkan tenggelam.

Jakarta berada merupakan daerah dataran rendah, sehingga bukan hal asing mendengar Jakarta sangat sering kebanjiran karena banyak sebab.

Penurunan permukaan tanah ini membuat Jakarta semakin rentan terhadap banjir dan intrusi udara laut.

Diketahui eksploitasi yang tinggi di Jakarta dapat menyebabkan permukaan tanah akan turun 25 sentimeter atau 9,8 inci setiap tahunnya.

BACA JUGA:Hanya 2,4 KM dari Jembatan Ampera Ada Kampung Unik, dimana Wanita Tidak Boleh Menikahi Pria Luar Desa

BACA JUGA:Senyum Lebih Cerah, Ini 3 Cara Ampuh Memutihkan Gigi dengan Bahan Alami, Bisa Dicoba!

Situasi dunia yang terdampak efek pemanasan global membuat es mencair sehingga volume air di lautan semakin meningkat.

Nah, untuk mengatasi masalah ini nyata ini, pemerintah Indonesia telah merencanakan proyek yang dikenal sebagai Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Raksasa.

Tanggul ini dirancang untuk menahan udara laut saat pasang surut dan melindungi wilayah pesisir Jakarta dari gelombang pasang yang tinggi.

Semua bangunan yang ada di sekitar tembok ini telah digusur dan dipindahkan, karena akan sangat berbahaya jika air laut tiba-tiba mengguyurnya.

BACA JUGA:Jadi Incaran Banyak Lulusan SMK, Ini 2 Kampus Politeknik Favorit di Palembang beserta Jurusannya, Berminat?

BACA JUGA:Jangan Coba-coba Jualan Es di Desa Mawsynram, Sudah Pasti Tidak Laku, yuk Simak Penyebabnya!

Pembangunan Giant Sea Wall Jakarta sudah dimulai pada tahun 2014 dan diharapkan selesai pada tahun 2027.

Proyek ini merupakan bagian dari rencana induk Pembangunan Pesisir Terpadu Ibu Kota Nasional (NCICD), yang mencakup pembangunan tanggul laut raksasa di utara teluk di Jakarta sebagai langkah untuk melindungi kota dari banjir laut.

Sumber: