Mengapa Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Banyak Pemain Belakang? Ini Penjelasannya
Mengapa pemain naturalisasi Timnas Indonesia banyak pemain belakang? Ini penjelasannya.-Instagra,/@ivarjnr-
Dalam skema permainan seperti itu, Sandy Walsh dirasa menjadi pemain yang tepat untuk mengisi peran tersebut. Mengingat Sandy Walsh berstatus sebagai pemain versatile, atau pemain yang mampu bermain sama baiknya di posisi lain yang bukan posisi naturalnya.
Pasalnya, saat ia masih bermain di Genk, Sandy kerap dimainkan sebagai seorang gelandang bertahan.
Sama halnya dengan Sandy Walsh, Shayne Pattynama juga pemain versatile.
Sejatinya ia berposisi sebagai bek kiri, namun tak jarang ia juga dipasang sebagai gelandang bertahan atau gelandang tengah.
Jelas dengan adanya dua pemain versatile ini, mereka sangat cocok untuk mengisi skema yang diusung oleh Shin Tae-yong.
Sebagai Pesaing Asnawi dan Arhan
Fans kemudian mempersoalkan Sandy Walsh dan Shayne Pattynama yang merupakan bek sayap, bakal mengancam posisi bek-bek lokal, seperti Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan.
Kedua nama ini tentu akan tersingkir dari skuad utama Timnas Indonesia.
Pemikiran seperti itu tak sepenuhnya benar.
Menghadirkan pemain naturalisasi di posisi yang sama dengan Asnawi dan Arhan malah menjadi hal yang bagus.
Menghadirkan pesaing kuat akan menimbulkan semangat lebih dari para pemain lokal untuk mau berkembang.
Bek lokal tak perlu khawatir.
Persaingan yang sehat dalam merebutkan posisi utama merupakna hal yang bagus untuk kemajuan si pemain.
Contohnya saja Manchester United butuh Alex Telles untuk memancing Luke Shaw kembali ke performa terbaiknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: