Honda

Libatkan Perusahaan China dan AS, Proyek Gasifikasi Batu Bara di Sumatera Selatan Telan Investasi Rp30 Triliun

Libatkan Perusahaan China dan AS, Proyek Gasifikasi Batu Bara di Sumatera Selatan Telan Investasi Rp30 Triliun

Ilustrasi proyek gasifikasi di Sumatera Selatan yang melibatkan perusahaan asing-wikipedia-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru-baru ini bertransformasi menjadi mining industri.

Sejumlah proyek di Indonesia yang mereka garap, salah satunya termasuk di Sumatera Selatan.

Sumatera Selatan saat ini menjadi salah satu daerah penempatan proyek gasifikasi batu bara.

Proyek gasifikasi batu bara yang melibatkan perusahaan China dan Amerika Serikat ini menelan biaya investasi mencapai Rp30 triliun lebih.

BACA JUGA:5 Motor Matic Paling Irit Bensin Tahun 2023, Solusi Terbaik Kenaikan Harga BBM, Motor Ini Juaranya!

BACA JUGA:3 Pemain Keturunan Tunggu Giliran Dinilai Shin Tae-yong, Ambil Semua ke Timnas Indonesia?

Seperti kita ketahui, Indonesia menjadi salah satu negara di dunia penghasil tambang terbesar, termasuk sumber daya batu bara.

Demi meningkatkan hasil pertambangan, Indonesia kemudian membangun sejumlah proyek pertambangan di berbagai daerah, termasuk di antaranya di Sumatera Selatan.

BUMN baru-baru ini bertransformasi menjadi mining industri yang tengah menggarap sejumlah proyek pertambangan di Indonesia, termasuk di Sumatera Selatan.

Sumatera Selatan saat ini menjadi salah satu daerah penempatan proyek gasifikasi batu bara.

BACA JUGA:Kamu Sakit Tenggorokan? Ini Resep Ramuan Herbal untuk Mengatasinya

BACA JUGA:Tahun Depan Beroperasi, Proyek Gasifikasi Batu Bara di Sumatera Selatan Libatkan Perusahaan Asing!

Gasifikasi batu bara sendiri merupakan proses konversi batu bara menjadi produk-produk gas yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar, maupun bahan baku industri kimia.

Dimana Indonesia hingga saat ini masih menyimpan cadangan batu bara yang diperkirakan mencapai 91 miliar ton.

Sementara tingkat produksi batu bara yang dihasilkan di Indonesia sendiri berkisar antara 200 hingga 300 juta ton per tahunnya.

Dengan jumlah yang besar itu, tentu tidak akan membuahkan hasil yang maksimal tanpa adanya teknologi canggih di dalamnya.

BACA JUGA:Tahun Depan Meluncur, Yamaha Siapkan Motor Bebek Sport Bermesin 155 VVA

Karena itulah PT Bukit Asam Tbk dan PT Pertamina Persero sebagai penggarap batu bara di Sumatera Selatan menggandeng perusahaan asal Amerika Serikat dan China untuk membangun proyek disana.

Kedua perusahaan asing tersebut digandeng PT Bukit Asam dan PT Pertamina Persero agar membangun proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter di daerah Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.

Proyek gasifikasi batu bara di Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan akan dimulai pada tahun 2024 mendatang.

Disebutkan juga proyek gasifikasi batu bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan menelan biaya investasi sebesar Rp30 triliun lebih.

BACA JUGA:Ketiak Hitam Ganggu Hidupmu? Gunakan 8 Bahan Alami Ini Untuk Atasinya, Dijamin Ampuh

BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Nasi dalam Rice Cooker Lebih Cepat Basi

Proyek besar itu diharapkan bisa menghasilkan sebanyak 13.000 lebih lapangan perkerjaan dari sisi kontruksi.

Sementara dari sisi hulunya oleh PT Pertamina, diharapkan bisa menghasilkan sebanyak 12.000 tenaga kerja.

Sedangkan sisi proyeknya, gasifikasi batu bara di Tanjung Enim Sumatera Selatan ditargetkan mampu mengubah 6 juta ton batu bara menjadi 1,4 juta ton DME, atau nilainya bisa setara 1 juta ton LPG. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: