Honda

Misteri Dolmen dan Tetralith di Empat Lawang, Jejak Prasejarah yang Mengagumkan

Misteri Dolmen dan Tetralith di Empat Lawang, Jejak Prasejarah yang Mengagumkan

DOLMEN: Situs dolmen di Desa Manggilan, Kecamatan Pendopo Barat, Kabupaten Empat Lawang-Foto: kebudayaan.kemendikbud.go.id-

EMPAT LAWANG, PALPRES.COM - Kekayaan wisata sejarah di EMPAT LAWANG sangat mengagumkan.

Salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan ini menyimpan banyak keindahan alam dan misteri peninggalan sejarah nenek moyang terdahulu.

Salah satu penemuan situs bersejarah yakni misteri ditemukannya batu megalit di Desa Manggilan, Kecamatan Pendopo Barat, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan.

Batu megalit yang ada di desa ini sudah diketahui dan terdaftar di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Empat Lawang sebagai salah satu warisan Budaya Benda.

BACA JUGA:Sangat Langka, Suasana Kampung Zaman Prasejarah di Pedesaan Jawa Tengah yang Unik

BACA JUGA:Bukti Nyata Zaman Prasejarah, Lukisan Bergambar Anoa di Dinding Goa, Usianya Mencapai 44.000 Tahun

Diketahui ada tiga macam budaya yang terdata di Disdikbud Empat Lawang, yakni dua Budaya Benda dan satu Budaya Tak Benda.

Budaya Benda terdiri dari batu megalit di Desa Jarakan Kecamatan Pendopo, batu megalit di Desa Manggilan Kecamatan Pendopo Barat. Dan satu Budaya Tak Benda yakni Sedekah serabi.

Dalam artikel kali ini akan membahas lebih mendalam mengenai Budaya Benda batu megalit di Desa Manggilan Kecamatan Pendopo Barat.

Dalam buku "Megalitik Pasemah, Warisan Budaya Penanda Zaman," yang ditulis oleh Nasruddin, kemudian dimuat di laman kebudayaan.kemendikbud.go.id mengungkapkan, penemuan menarik di Desa Mangilan, Kecamatan Pendopo Barat, yang telah menarik perhatian para peneliti arkeologi dan sejarah. 

BACA JUGA:3 Objek Wisata Alam Uji Adrenalin di Bandung, Ada Bekas Danau Prasejarah Berusia 27 Juta Tahun, Berani?

BACA JUGA:Telisik Jejak Ritual Agama Masa Prasejarah di Sumatera Selatan

Penemuan ini menghadirkan misteri dalam bentuk Dolmen dan Tetralith yang menjadi bagian berharga dari sejarah prasejarah Indonesia.

Lokasi situs ini berada di antara kebun kopi dan tanaman keras seperti duren, duku, manggis, dan kemiri, menciptakan suasana yang unik di antara hamparan hijau pohon-pohon tropis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: