Karhutla Hanguskan 6 Hektare Lahan di Empat Lawang, Diduga Ini Pemicunya
KARHUTLA: Proses pemadaman karhutla di Desa Lingge-Foto: Anita-Palpres
BACA JUGA:Komitmen Cegah Karhutla, Ini loh yang Dilakukan Personel Satbrimob Polda Sumsel Batalyon B Pelopor
Berkaca dari peristiwa kebakaran yang sudah terjadi, maka masyarakat perlu berhati-hati dengan api karena dengan kondisi kering kemarau seperti sekarang ini api sangat mudah sekali merambat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memprediksi bahwa musim kemarau akan berakhir di akhir bulan Oktober 2023.
Setelah itu musim hujan akan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
Namun hujan terjadi secara tidak merata di wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Tinjau Karhutla di OKI dan Ogan Ilir, Ini Temuannya
BACA JUGA:Atasi Karhutla di OKI dan OI, Polda Sumsel Kirim 100 Personel Tambahan
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengimbau agar masyarakat tidak melakukan sesuatu yang dapat memicu terjadinya kebakaran selama musim kemarau belum berakhir.
“Dimohon kepada masyarakat pada bulan Oktober ini untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan terjadi kebakaran.
Bulan ini kondisinya masih sangat kering, tidak dibakar pun akan mudah terbakar.
Sementara itu Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan, Evi Ferilina Susanti menghimbau sehubungan kemarau yang sangat panjang yang diperkirakan masih cukup lama turunnya hujan maka dihimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktifitas yang akan menyebabkan kebakaran.
BACA JUGA:Personel Satbrimob Polda Sumsel Batalyon B Pelopor Lakukan Imbauan dan Patroli Karhutla
BACA JUGA:Terjadi 25 Karhutla di Sekitar Tol Palindra, Hutama Karya Siapkan Antisipasi Ini
Karena lahan-lahan yang ada baik di sisi kiri kanan jalan maupun lahan perkebunan dan persawahan semua sudah kering.
Sehingga sedikitpun ada percikan api baik dari puntung rokok, bekas membakar sampah apalagi dengan aktifitas yang sangat dilarang yaitu membuka lahan dengan melakukan pembakaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: