Honda

Mendapat Julukan Kota Sampah, Beginilah Kehidupan Kota Manshiyat Naser, Penasaran?

Mendapat Julukan Kota Sampah, Beginilah Kehidupan Kota Manshiyat Naser, Penasaran?

Mendapat Julukan Kota Sampah, Beginilah Kehidupan Kota Manshiyat Naser, Penasaran?--Youtube Kabarpedia

PALEMBANG, PALPRES.COM- Pernahkah di benak kalian terlintas seperti apa kehidupan seperti apa di kota sampah

Nah, kali ini kita akan mengulik lebih dalam kota yang mendapat julukan sebagai kota sampah, yaitu Manshiyat Naser.

Kairo merupakan ibukota negara mesir yang mendapatkan julukan sebagai kota dengan seribu menara. 

Kairo tercatat sebagai kota yang memegang peranan penting bagi sejarah peradaban Islam. 

BACA JUGA:5 Kota Paling Panas di Dunia, Suhunya Bisa Mencapai 70 Derajat Celcius, Auto Banjir Keringat!

Di kota ini terdapat masjid Al-Azhar yang merupakan tempat ibadah pertama yang telah berkembang menjadi universitas.

Namun, di tengah kemilau kota Kairo, siapa sangka terselip sebuah daerah kumuh dan kotor yang dipenuhi dengan beragam jenis sampah. 

Kawasan ini terdapat di pinggiran bukit Moqattam di wilayah Kairo. Dikarenakan penuhnya dengan sampah, kawasan ini bahkan dijuluki sebagai Kota Sampah atau Garbage City.

Kota tersebut dikenal dengan nama Manshiyat Naser, juga dikenal sebagai kota ter-miskin di Kairo. 

BACA JUGA:Memiliki Lebih Dari 300 Desa, Ini 5 Daerah dengan Desa Terbanyak di Sumsel, Banyuasin Bukan Juaranya!

Penduduk di tempat ini juga disebut sebagai Zabbalen atau pemulung, karena mayoritas penduduknya bekerja sebagai pemulung dengan populasi penduduk sekitar 60 ribu orang bahkan lebih.

Penduduk Manshiyat Naser yang dihuni lebih dari 262 ribu orang ini mengambil seluruh barang bekas dan sampah dari orang-orang yang berada di Kairo, Mesir. 

Selanjutnya, mereka membawanya pulang ke rumah dan mendaur ulang seluruh sampah yang ada.

Karena hal inilah, setiap sudut kota Manshiyat Naser terdapat sampah yang bisa ditemukan dimana-mana. Baik di pinggir rumah, di jalanan, restoran, pasar, hingga di atap rumah dihiasi dengan sampah. 

BACA JUGA:Cek Jadwal Penyaluran Bansos PKH dan BPNT Cair Oktober Ini, Uang Rp1 Juta Masuk KKS

Perekonomian penduduk Manshiyat Naser ini berputar dan bergerak dari benda-benda yang dibuang oleh orang lain.

Setelah sampah tersebut di daur ulang oleh penduduk, sampah tersebut selanjutnya akan dijual kembali ke pabrik-pabrik yang berada di Kairo. 

Dari sana mereka mendapatkan uang untuk membiayai kehidupan mereka sehari-hari, walau gajinya terbilang kecil.

Ironisnya, selain terkenal kumuh dan kotor, kota ini juga mengalami kesulitan dalam masalah infrastruktur. Kota ini tidak mempunyai saluran pembuangan, air dan juga listrik. 

BACA JUGA:Mau Dapat Rp6.000.000? 4 BLT Cair Oktober Ini, Pengajuannya Bisa via HP

Hal ini melengkapi betapa susahnya hidup di kota dengan julukan kota sampah ini.

Dikutip dari berbagai sumber, awalnya penduduk yang menghuni kota Manshiyat Naser ini berprofesi sebagai seorang peternak. 

Mereka memelihara ternak seperti ayam, babi dan kambing. Ketika disadari profesi ini tidak menguntungkan oleh para penduduknya, akhirnya penduduk Manshiyat Naser beralih profesi.

Mencari, mengumpulkan, memilah dan mendaur ulang sampah dianggap lebih menguntungkan dibandingkan beternak oleh penduduk kota ini. 

BACA JUGA:MPV Mini, Suzuki Karimun Wagon R, Laris Manis dan Harganya Murah

Oleh karena itu, sejak saat itulah penduduk kota Manshiyat Naser satu per satu beralih profesi menjadi pemulung dan kota ini pun berubah dan mendapat julukan kota sampah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: