Citraland
Honda

Pernah Dengar Kalimat ‘Jangan Mati Sebelum ke Banda Neira’? Ternyata Ini Alasannya yang Bikin Kamu Terkesima

Pernah Dengar Kalimat ‘Jangan Mati Sebelum ke Banda Neira’? Ternyata Ini Alasannya yang Bikin Kamu Terkesima

Pernah Dengar Kalimat ‘Jangan Mati Sebelum ke Banda Neira’? Ternyata Ini Alasannya yang Bikin Kamu Bakal Terkesima--instagram.com/ @andrikilua

PALEMBANG, PALPRES.COM- Banda Neira, suatu pulau yang sangat populer, tak terkecuali anak muda bahkan musisi yang menjadikannya nama grup musiknya.

“Jangan Mati Sebelum ke Banda Neira”, kalimat ini menjadi perhatian tersendiri yang membuat kita terheran-heran, akan alasan mengapa bisa dikatakan begitu? 

Apakah ada hal yang menarik daripada pulau-pulau lainnya yang ada di Indonesia?

Banda Neira adalah salah satu pulau dari 11 pulau yang ada di Kepulauan Banda, tepatnya di Kabupaten Maluku Tengah, Provisi Maluku.

BACA JUGA:Pesona Desa Adat Wae Rebo, Surga di Atas Awan yang Menawan

BACA JUGA:Ini 5 Suku Unik, Nomor 4 Memiliki Leher Terpanjang di Dunia

Pulau ini yang dihampar oleh 12 desa, yaitu Dwiwarna, Kampung Baru, Merdeka, Nusantara, Rajawali, Tanah Rata, Lonthoir, Walang, Katoro, Kumber, Selamon, Dender, Wwaer dan Pulau Hatta.

Penduduknya pun terbilang cukup banyak, dengan jumlah berkisar 14.000 orang.

Banda Neira juga akan sejarahnya yang masih melekat hingga saat ini dengan bukti sejarah yang masih terjaga dan terawat disana.

Sejak abad ke-15, Banda Neira menjadi satu-satunya tempat di dunia yang memproduksi pala dan bunga pala, yang sangat diburu oleh bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugal, dan Inggris.

BACA JUGA:BACA JUGA:3 Kriteria Warga Pemilik KK Berikut Dapat Bansos PKH dan BPNT Tahap 5 Oktober Ini, Cek Faktanya!

BACA JUGA:Cek Daerah yang Mencairkan Bansos PKH Rp750.000 Hari Ini, 2 BLT untuk Pelajar Cair Serentak

Rempah-rempah satu ini memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga bangsa-bangsa asing berebut untuk menguasai pulau Banda Neira ini.

Pada abad ke-17, Kolonial Belanda memasuki Indonesia dan juga ingin menguasai hasil bumi pulau satu ini, dengan cara monopoli perdagangan dan kerja paksa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: