Citraland
Honda

Kisah Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari yang Masuk Islam Dibarengi Senyuman Rasulullah SAW

Kisah Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari yang Masuk Islam Dibarengi Senyuman Rasulullah SAW

Kisah Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari--

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Dilasir dari platform media online diceritakan, Abu Dzar Al-Ghifari memasuki kota dengan menyamar seolah-olah hendak melakukan thawaf mengelilingi berhala-berhala di sekitar Ka'bah, atau seolah-olah musafir yang sesat dalam perjalanan, yang memerlukan istirahat dan menambah perbekalan.

Padahal seandainya orang-orang Makkah tahu bahwa kedatangannya itu untuk menjumpai Nabi Muhammad SAW dan mendengarkan keterangan beliau, pastilah mereka akan membunuhnya.

Sebagai informasi, Ghifar adalah suatu kabilah atau suku yang tidak ada taranya dalam soal menempuh jarak, mereka jadi contoh perbandingan dalam melakukan perjalanan yang luar biasa, malam yang kelam dan gelap gulita tak jadi soal bagi mereka, dan celakalah orang yang kesasar atau jatuh ke tangan kaum Ghifar di waktu malam.

Kembali pada cerita, Abu Dzar Al-Ghifari terus melangkah sambil memasang telinga, dan setiap didengarnya orang mengatakan tentang Rasulullah SAW, ia pun mendekat dan menyimak dengan hati-hati, Sehingga dari cerita yang tersebar di sana-sini, diperolehnya petunjuk yang dapat mengarahkannya ke kediaman Nabi Muhammad dan mempertemukannya dengan beliau.

BACA JUGA:Baznas Gelar Rapat Teknis Akselerasi Optimalisasi SiMBA BAZNAS se Sumsel, yuk Simak Beritanya!

Pada suatu pagi, lelaki itu, Abu Dzar Al-Ghifari, pergi ke tempat tersebut, didapatinya Rasulullah SAW sedang duduk seorang diri. Ia mendekat kemudian menyapa, "Selamat pagi, wahai kawan sebangsa."

"Wa alaikum salam, wahai sahabat," jawab Rasulullah.

"Bacakanlah kepadaku hasil gubahan anda!"

"Bukan syair hingga dapat digubah, tetapi Al-Qur'an yang mulia," kata Rasulullah SAW, kemudian membacakan wahyu Allah SWT.

BACA JUGA:Dua Koleksi Benda Bernilai Sejarah di Museum Subkoss yang Paling Ditakuti Penjajah Belanda, Apa Saja sih?

Tak berselang lama, Abu Dzar berseru, "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bahwa bersaksi bahwa engkau adalah hamba dan utusan-Nya."

"Anda dari mana, kawan sebangsa?" tanya Rasulullah.

"Dari Ghifar," jawabnya.

Bibir Rasulullah menyunggingkan senyum dan wajahnya diliputi rasa kagum dan takjub.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: