Honda

Tol Indralaya-Prabumulih Sepanjang 64,5 Kilometer Diresmikan Hari Ini, Palembang-Prabumulih Cuma 1 Jam

Tol Indralaya-Prabumulih Sepanjang 64,5 Kilometer Diresmikan Hari Ini, Palembang-Prabumulih Cuma 1 Jam

Tol Indralaya-Prabumulih Sepanjang 64,5 Kilometer Diresmikan Hari Ini, Palembang-Prabumulih Cuma 1 Jam-hutama karya-

“Selain memacu pertumbuhan ekonomi, jalan tol ini dapat memangkas waktu kurang lebih 1 jam dari Palembang menuju Prabumulih, dari semulanya apabila melalui jalan arteri bisa mencapai 2 jam lebih,” ujarnya.

BACA JUGA:Proyek Jalan Tol di Sumatera Barat Rugikan Negara, Dana Ganti Rugi Lahan Senilai Rp27 Miliar Dipakai Oknum

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo, mengatakan jalan tol ini telah menerima Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR pada bulan Juli lalu, dan beroperasi tanpa tarif sejak tanggal 30 Agustus 2023.

Adapun Volume Lalu Lintas (VLL) kendaraan yang melintas sejak awal beroperasi (30/08) hingga Senin (23/10) melebihi prediksi Hutama Karya, tercatat sebanyak total 309.733 kendaraan.

“Melihat antusiasme masyarakat, diharapkan jalan tol dapat menjadi pilihan masyarakat utamanya ketika hari besar seperti Natal, Tahun Baru 2024, dan Mudik Lebaran mendatang,” tutur Tjahjo.

Pembangunan Jalan Tol Indralaya – Prabumulih merupakan hasil kolaborasi dari percepatan konstruksi yang dilakukan bersama dengan anak perusahaan Hutama Karya yaitu PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), dan PT Hakaaston (HKA).

BACA JUGA:Pangkas Waktu Tempuh 1,5 Jam, Jalan Tol Kapal Betung Malah Terjadi Perselisihan Lahan, Benarkah?

Salah satu metode yang menarik dalam pengerjaan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih oleh HKI adalah girder erection menggunakan metode launcher. 

Metode ini dilakukan pada area jembatan Kelekar yang lokasinya cukup sulit dijangkau crane. Metode launcher pada girder erection dipilih karena dimensi pierhead yang besar sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan crane.

Dari sisi teknologi, HKI telah mengimplementasikan BIM (Building Information Modeling) secara komprehensif di proyek tol ini, mulai dari fase perencanaan hingga konstruksi. Dengan menggunakan BIM, proses konstruksi di lapangan menjadi lebih efektif dikarenakan perencanaan konstruksi yang matang dan detail, yang berujung mengurangi rework dan waste.

Sementara itu, HKA memberikan dukungan material berupa hotmix (aspal), precast, dan ready mix (Beton), dan juga Guard Rail sesuai spesifikasi teknis yang disyaratkan untuk mendapatkan hasil akhir jalan yang kokoh, awet serta aman dilalui oleh pengendara jalan tol.

BACA JUGA:Proyek Jalan Tol Yogyakarta - Solo Terancam Mangkrak, Penyebabnya Sepele, Hanya Karena Masalah Ini

Untuk diketahui, jalan tol ini ditunjang berbagai fasilitas struktur seperti 2 simpang susun, 8 overpass, 18 jembatan, 10 box underpass, 2 box overpass, 22 box pedestrian, 1 Gerbang Tol, 1 pasang Rest Area Tipe A, dengan kecepatan rencana mencapai 100 km/jam.

Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.021,5 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 339,5 km dan 682 km ruas tol Operasi. 

Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (50 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi 1 Ruas Binjai – Stabat (12 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64,5 km), dan Tol Binjai – Langsa Segmen Binjai – Stabat (7,5 km).*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: