Honda

Petani di Aceh Rugi Triliunan Rupiah, Penyebabnya Proyek Bendungan yang Mangkrak Hingga Sawah Kekeringan

Petani di Aceh Rugi Triliunan Rupiah, Penyebabnya Proyek Bendungan yang Mangkrak Hingga Sawah Kekeringan

Ilustrasi proyek bendungan di Aceh yang mangkrak hingga petani rugi akibat sawah kekeringan-pexels-

PALPRES.COM - Pembangunan mega proyek infrastruktur di Aceh menjadi proyek yang mangkrak.

Bukan hanya pembangunannya yang ditinggalkan, bahkan hal ini juga menyebabkan para petani setempat merugi hingga triliunan rupiah.

Proyek infrastruktur tersebut adalah Bendungan Krueng Pase yang lokasinya berada di Kabupaten Aceh Utara.

Pembangunan pada tempat penampungan air ini diketahui sebenarnya telah dimulai sejak Oktober tahun 2021.

BACA JUGA:Tingkatkan Imtaq, Personel Satbrimob Polda Sumsel Batalyon B Pelopor Gelar Binrohtal

BACA JUGA:6 Cara Alami Menghilangkan Bau Keringat yang Bikin Gak Pede, Ternyata Mudah Kok!

Sayangnya, hingga tahun 2023 ini perkembangan pada proyek infrastruktur di Aceh ini tak kunjung rampung.

Akibat proyek mangkrak ini juga berimbas pada lahan pertanian warga yang mengalami kekeringan.

Usut punya usut, ternyata alasan mangkraknya pembangunan bendungan tersebut disebabkan karena adanya putus kontrak pada Maret 2023 lalu.

Sementara penggarapan tempat penampungan air ini sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19.

BACA JUGA:Bikin Warganya Salting dan Auto Baper, Inilah 7 Plesetan Singkatan Nama Daerah di Sulawesi Selatan

BACA JUGA:Dengan Warna Merahnya yang Memikat, Batu Akik Ini Memiliki Khasiat Mistis yang Kuat, Pantesan Jadi Incaran

Sulitnya pihak penyedia jasa untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja hingga performa penyedia jasa yang memberikan pengaruh pada progres pekerjaannya kurang optimal.

Sebab itulah progres fisik penggarapan bendungan ini hanya mencapai 36,71 persen yang seharusnya telah mencapai 70,20 persen.

Ironisnya lagi, karena pembangunannya itu ditinggalkan, sehingga menyebabkan 300 ribu petani tidak bisa ke sawah.

Kerugian yang ditimbulkan pada petani karena bendungan yang ditinggalkan ini juga bukan kepalang tangggung, angka kerugiannya mencapai Rp1,5 triliun.

BACA JUGA:Beraktivitas Seharian Makin Asyik, Yamaha Gear 125 Motor Matic Termurah 2023, Intip Keunggulannya

BACA JUGA:CATAT! Ini Cara Mudah Merawat Tas Kulit Agar Tetap Awet, Dijamin Selalu Terlihat Baru

Sebab, dampak yang diberikan pada pemberhentian pembangunan bendungan ini saja menyebabkan 8.922 hektar sawah di Aceh Utara kekeringan.

Sementara jumlah anggaran yang akan dikeluarkan pada proyek tersebut juga tidak sedikir, lantaran mencapai Rp44,8 miliar.

Seperti dilansir dari laman Kementerian PUPR, tahun 2024 mendatang bendungan Krueng Pase ini menjadi salah satu prioritas untuk dilakukan rehabilitasi.

Tapi agar pelaksanaan rehabilitasi bisa menjadi lebih baik, terdapat beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan mulai dari mereview kembali dokumen perencanaan, merancang rencana yang lebih baik dan banyak lagi.

BACA JUGA:Cek Jadwal Penyaluran Bansos PKH dan BPNT Tahp 5 di Link Ini, Ada Bantuan Pangan Bertambah?

BACA JUGA:HORE! Bulan Juli Ini KPM Bakal Menerima Dua Kali Bansos, Ini Nominal Besaran Uangnya?

Sebetulnya, tempat penampungan air di Aceh ini telah ada sejak dulu, lantaran dibangun sejak masa kependudukan Belanda.

Namun, bendungan ini sebelumnya pernah mengalami kerusakan dan perlu adanya perbaikan, tapi tindakan tersebut tak kunjung dilakukan.

Kerigian yang terjadi ini juga menyebabkan para petani menuntut beberapa hal kepada pemerintah.

Tuntutan tersebut yaitu agar proyek Bendungan Krueng Pase dapat segera dirampungkan, serta ganti rugi atas 9 kecamatan yang gagal panen akibat kekeringan.

BACA JUGA:Kilaunya Sangat Menggoda, 4 Batu Akik Paling Istimewa dan Termahal Ini Incaran Sultan dan Kolektor

BACA JUGA:Rupanya Shayne Pattynama Menyimpan Rasa Penasaran dengan Indonesia, Ini Penyebabnya

Tuntutan lainnya dari para petani yaitu agar proses pelelangan pada kelanjutan pembangunan Bendungan Krueng pase ini dilakukan secara transparan. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: