Honda

Telan Anggaran Rp15,53 Triliun, Jembatan Tol di Kalimantan Timur Belum Juga Rampung, Kok Bisa?

Telan Anggaran Rp15,53 Triliun, Jembatan Tol di Kalimantan Timur Belum Juga Rampung, Kok Bisa?

Ilustrasi jembatan tol di Kalimantan Timur yang menelan anggaran Rp15,53 triliun-pexels-

PALPRES.COM - Pemerintah Indonesia terus melakukan pembangunan infrastruktur yang masif.

Sejumlah daerah di tanah air turut merasakan adanya pembangunan ini.

Sama halnya dengan masyarakat yang tinggal di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Hal ini dikarenakan adanya proyek pembangunan Jembatan Tol Balikpapan, yang menghubungkan ke Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

BACA JUGA:Super Enak, Ini 8 Sate Khas Indonesia yang Enak, Bumbu Kacangnya Kaya Rasa, Aroma Bumbunya Bikin Tergoda!

BACA JUGA:Puyang Rambut Emas, Cerita Legenda dari Kabupaten Empat Lawang

Mega proyek Jembatan Tol Balikpapan - Penajam Paser Utara ini telah direncanakan sejak bertahun-tahun lalu.

Tepatnya pada Mei 2018, launching pembangunan proyek ini telah dilaksanakan.

Tujuan dari pembangunan Jembatan Tol Balikpapan - Penajam Paser Utara ini adalah untuk memperlancar lalu lintas orang ataupun barang dari dan menuju daerah tersebut.

Bukan hanya menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kota Penajam Paser Utara melalui Teluk Balikpapan, proyek ini nantinya juga akan terkoneksi dengan Jalan Provinsi dan jaringan jalan menuju Tol Balikpapan - Samarinda.

BACA JUGA:Anti Lemot! Tablet Keluaran Infinix ini Tawarkan Sensasi Luar Biasa

BACA JUGA:Lubuklinggau Juara Dalam Penurunan Angka Kemiskinan di Sumsel, Ini Total Jumlahnya

Bukan itu saja, jembatan ini juga berada dekat dengan gerbang udara Kalimantan Timur yaitu Bandara Sepinggan.

Dilansir dari laman BPKP, infrastruktur jembatan tol ini akan membentang sepanjang 7,6 kilometer dengan lebar alur 30 meter serta tinggi mencapai 143 meter.

Adapun jalan pendekat dari jembatan tol ini adalah sepanjang 11,75 kilometer.

Sedangkan besaran anggaran yang digelontorkan untuk membangun mega proyek di Kalimantan Timur ini mencapai Rp15,53 triliun.

BACA JUGA:Punya Banyak Sejuta Manfaat, Ini Alasan Mengapa Pepaya Disebut Buah Malaikat

BACA JUGA:Ivar Jenner Ternyata Nyaris Batal Dinaturalisasi, Untung Ada Shin Tae-yong

Pembangunan dari Jembatan Tol Balikpapan - Penajam Paser Utara ini diprakarsai oleh PT Tol Teluk Balikpapan.

PT Tol Teluk Balikpapan sendiri adalah konsorsium dari PT Waskita karya Tol Road (60 persen), Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (20 persen), Kota Balikpapan (5 persen) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (15 persen).

Walaupun telah direncanakan sejak lama, namun pembangunan dari jembatan tol ini belum juga selesai hingga sekarang ini.

Telah terjadi beberapa kali tarik ulur yang menyebabkan pembangunannya sempat mangkrak.

BACA JUGA:Pastikan Perlindungan Terhadap Anak, Ini yang Dilakukan Pemkot Lubuklinggau

BACA JUGA:Gunung Ini Berpengaruh dalam Sejarah Islam, Saksi Bisu 5 Peristiwa Penting, Apa Saja?

Bahkan, muncul adanya wacana untuk memindahkan titik atau lokasi dari Jembatan Tol Balikpapan - Penajam Paser Utara ini.

Wacana ini muncul setelah ditetapkannya wilayah ibukota negara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.

Namun sayangnya wacana ini kembali gagal dilakukan.

Selain wacana tersebut, juga muncul permasalahan mengenai ketinggian ruang bebas dari permukaan air laut tertinggi sebesar 50 meter.

BACA JUGA:Maroko Bawa 25 Pemain untuk Piala Dunia U-17 2023, Lawan Berat Timnas Indonesia U17

BACA JUGA:8 Makanan Khas Indonesia Paling Enak, Kelezatannya Terkenal Hingga Mancanegara, Ada yang Dimasak Berjam-jam!

Lantaran permasalahan tersebut, kemudian dilakukan pengkajian ulang.

Hasilnya adalah merubah ketinggian ruang bebas jembatan sebesar 65 meter.

Akibat dari perubahan tinggi ruang bebas jembatan (clearance) ini, biaya akan bertambah sebesar Rp600 miliar untuk konstruksi.

Pembangunan dari Jembatan Tol Balikpapan - Penajam Paser Utara ini terus dilanjutkan, sehingga masyarakat tidak perlu menggunakan kapal fery ketika ingin pergi ke satu dari dua derah tersebut.

BACA JUGA:Amirsyah SH: Pembangunan Wilayah Pesisir Timur OKI Terkendala Hutan Produksi

BACA JUGA:UU ASN Sah, Kamu Bisa Langsung Jadi ASN Jika Mengabdi di Daerah Ini, Simak Penjelasannya!

Apabila jembatan ini belum selesai dibangun, masyarakat harus mengeluarkan biasa mencapai Rp281 ribu untuk menumpangkan kendaraan roda empat ke kapal fery.

Belum lagi jumlah kapal fery yang terbatas, sehingga membuat warga harus antre untuk waktu yang cukup lama. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: