Lawan Kampanye Negatif Sawit Melalui Dunia Pendidikan, Bidik Pelajar dan Mahasiswa
FGD lawan kampanye negatif sawit melalui dunia pendidikan, yang digelar Yayasan Pentahelix bersama Kemendikbudristek dan Kemenag-Dody Suryawan-
“Sebagai contoh kasus soal ujian sekolah di Provinsi Riau pada tahun 2021, yang dianggap telah mendiskreditkan kelapa sawit.
Jika hal tersebut dibiarkan tentu akan merugikan industri kelapa sawit dalam jangka pendek maupun jangka panjang," tuturnya.
BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT Cair via Pos November Ini, Ada Dana Tambahan Rp400.000 Masuk Rekening
BACA JUGA:Emak-emak Harap Bersabar, Bansos PKH Segera Cair Duluan Akhir Bulan Ini ke Rekening Berikut!
Pihaknya dalam acara ini berusaha mengandeng tenaga pendidik, dalam menanamkan sikap positif terhadap sawit sejak dini.
Tenaga pendidik yang dimaksud terdiri dari guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan” paparnya.
Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, lanjutnya, pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Yayasan Pentahelix, menurut dia. akan masuk ke berbagai pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, diplomat hingga perguruan tinggi, dalam melakukan kampanye agar masyarakat dapat memandang baik ihwal kelapa sawit.
BACA JUGA:SILAHKAN PILIH, 12 Jenis Batu Akik dan Batu Permata Paling Cocok dengan Bulan Kelahiran
BACA JUGA:Wifi Lancar Buka Hingga Larut Malam, Inilah 15 Tempat Nongkrong yang Asyik di Palembang
Pada semester I 2024, proyek percontohan kampanye sawit ke lembaga pendidikan bakal digelar di lima sentra kelapa sawit di Indonesia, yaitu dua sampai tiga kegiatan berlokasi di Pulau Sumatra, sebanyak satu sampai dua kegiatan di Kalimantan, masing-masing provinsi di Pulau Jawa ada satu kampanye, dan juga di Sulawesi.
"Kalau (kampanye) ini bagus responnya, kami ekspansi ke 36 provinsi pada semester II 2024.
Mudah-mudahan ini bisa memberikan kontribusi agar ekonomi kita tidak goncang hanya karena sikap negatif," katanya.
Pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Agama (Kemenag) RI, untuk melakukan kampanye tentang sawit ke berbagai lembaga pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA:Bansos PKH Tahap 4 Cair, Ini 2 Cara Sederhana Cek Status Penerima via HP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: