Citraland
Honda

Kisah Keteguhan Iman Masyithah dan Keluarganya

Kisah Keteguhan Iman Masyithah dan Keluarganya

Kisah keteguhan iman Masyithah dan keluarganya--

BACA JUGA:Puluhan Warga Musi Banyuasin Tersenyum Sumringah, Kenapa? Ternyata Ini Penyebabnya

Hamman lalu memerintahkan pengawal istana untuk membuat lubang besar dan diisi air panas untuk merebus masyithah dan keluarganya.

Tibalah waktu eksekusi dan rakyat dikumpulkan untuk menyaksikan peristiwa sadis, dimana Masyithah bersama sang suami dan empat orang anak termasuk satu bayi yang digendongnya telah berada di sana, siap menghadapi hukuman keji tersebut.

Mereka sama sekali tidak gentar melihat kubangan besar berisi air mendidih, hati mereka tak gentar dengan siksaan dari seorang manusia, mereka memilih beriman kepada Allah, Tuhan seluruh manusia.

Sebelum dilempar ke air mendidih, mereka ditanya oleh Hamman apakah masih akan terus mengimani Allah dan enggan menuhankan Firaun, tapi jawaban mereka selalu sama acap kali ditanya, 'Allah adalah Tuhanku, Tuhan Firaun, dan Tuhan seluruh alam, kami akan terus beriman kepada Allah sekalipun harus terjun ke kawah mendidih'.

BACA JUGA:8 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Pakai Bahan Alami, Cuma 3 Kali Noda Hitam Langsung Ambyar

Maka, bulatlah keputusan Hamman untuk memasak mereka hidup-hidup dalam kubangan air yang mendidih, yang mana suami Masyitahlah yang pertama kali mendapat giliran, dilanjutkan anak-anaknya satu per satu, mereka dipaksa masuk ke air mendidih. 

Hingga tinggallah tersisa Masyithah dan seorang anaknya yang masih bayi, dia menggendong bayi itu erat-erat, hatinya masih tegar diatas agama Allah. 

Ketika hampir memasuki kubangan air, tiba-tiba setan membisikkan keraguan di dalam hatinya,  Masyithah sempat menghentikan langkahnya, dia terus saja memandangi bayinya yang merah dengan perasaan sedih. 

Lalu dengan kehendak Allah, sang bayi tiba-tiba berkata kepada ibunya, "Wahai ibu, jangan takut, sesungguhnya surga menanti kita," ujar bayi yang digendongnya.

BACA JUGA:Harga Beras Naik, Pemkab Muba Gencar Operasi Pasar Hingga ke Pelosok Desa 

Mendengarnya, kembalilah ketegaran dan keberanian Masyithah, dia pun mencium anaknya, kemudian, masuklah keduanya ke dalam air yang mendidih, Masyithah dan keluarganya mengakhiri hidup mereka dengan berpegang teguh pada akidah.

Kisah Masyithah disebut dalam sebagian hadis Rasulullah tentang Isra mi'raj yang diriwayatkan Imam Ahmad, Ibnu Hibban, dan Thabrani. Hadis tersebut datang dari Hammad bin Salamah dari Atha' bin Saib. Dalam perjalanan Isra Mi'raj ke Masjidil al-Aqsa,  Rasulullah melewati sebuah daerah yang aromanya sangat harum semerbak seperti harum kasturi.

Rasulullah pun bertanya kepada Jibril, "Wahai Jibril, aroma harum apakah ini?" Jibril pun menjawab, "Ini adalah harum Masyithah, tukang sisir putri Firaun," Rasulullah pun kembali bertanya, "Apa gerangan kelebihan Masyithah?" maka Jibril pun mengabarkan kisah Masyithah kepada Rasulullah yang kurang lebihnya telah dikisahkan di atas. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: