Mengenal Taktik Blitzkrieg, Serangan Kilat Mengerikan di Perang Dunia 2
Blitzkrieg, serangan kilat mengerikan ala Nazi di Perang Dunia 2. -britannica.com-
PALEMBANG, PALPRES.COM - Blitzkrieg merupakan sebuah taktik militer yang pertama kali dikembangkan oleh pasukan Jerman pada Perang Dunia II.
Istilah Blitzkrieg sendiri berasal dari bahasa Jerman yang berarti "serangan kilat" atau "perang kilat".
Taktik ini sangat efektif dan berhasil digunakan oleh Jerman dalam merebut sejumlah kota dan teritorial di Eropa pada awal perang.
Taktik Blitzkrieg didasarkan pada pemikiran bahwa dengan menggunakan kombinasi serangan udara dan darat yang terkoordinasi dengan baik, pasukan yang lebih kecil dapat mencapai kemenangan dengan cepat dan menghancurkan pertahanan lawan.
BACA JUGA:Bangunan Bersejarah di Pasuruan, Berdiri Kokoh Meski Dibangun Tanpa Semen, Cek Lokasinya
Taktik ini melibatkan penggunaan kejutan, mobilitas yang tinggi, dan koordinasi yang baik antara unit-unit pasukan.
Prinsip utama dari taktik Blitzkrieg adalah menghancurkan pertahanan lawan dengan serangan udara yang intensif, diikuti serangan tank dan unit infanteri yang didukung oleh dukungan udara.
Serangan tank yang cepat dan dalam jumlah besar digunakan untuk memecah garis pertahanan lawan dan mendapatkan kontrol atas wilayah dengan cepat.
Dalam serangan ini, unit mekanik seperti tank dan kendaraan lapis baja lainnya berperan sangat penting.
BACA JUGA:Perang Waterloo, Akhir Masa Kejayaan Kaisar Napoleon di Prancis
Selain itu, taktik Blitzkrieg juga melibatkan penggunaan serangan udara yang intensif.
Serangan udara bertujuan untuk menjatuhkan pertahanan dan komunikasi lawan, sehingga memberikan keuntungan taktis kepada pasukan penyerang.
Dengan keunggulan udara, pasukan penyerang dapat dengan cepat mengepung dan mengisolasi pasukan lawan, sehingga menghambat pergerakan dan komunikasi mereka.
Taktik ini juga mensyaratkan mobilitas yang tinggi, dengan menjaga aliran pasukan yang lancar dan cepat melalui wilayah yang diperebutkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: