Honda

Mengapa Sales Sering Diremehkan Klien? Ini Penyebabnya Menurut Pakar Marketing James Gwee

Mengapa Sales Sering Diremehkan Klien? Ini Penyebabnya Menurut Pakar Marketing James Gwee

Pakar marketing dan trainer marketing James mengatakan, meski sales datang dengan sopan dan dengan niat untuk mendapatkan order dari klien, perlakuan tak menyenangkan.-YT/James Gwee Official-

JAKARTA, PALPRES - Seorang sales atau penjual produk sebuah produk, sering kali diremehkan, mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan.

Seperti dicuekin oleh klien atau calon klien

Mengapa terjadi demikian?

Pakar marketing dan trainer marketing James Gwee melalui James Gwee official di YouTube mengatakan, meski orang sales datang dengan sopan dan dengan niat untuk mendapatkan order dari klien, perlakuan seperti itu sering terjadi. 

Apa penyebabnya? 

James Gwee menjawab pertanyaan itu dengan memulainya dengan kalimat “tangan di atas dan tangan di bawah”. 

“Enakan mana, tangan di atas atau tangan di bawah? 

Jawabannya, tangan diatas lebih enak dari pada tangan di bawah, karena tangan di atas adalah pemberi dan tangan di atas adalah penerima,” tuturnya. 

Lalu, siapa lebih berkuasa, tangan atas atau tangan di bawah? 

Jawabannya tangan di atas, karena tangan di atas yang menentukan, mau memberi atau tidak mau memberi. 

Sedangkan tangan di bawah nasibnya ditentukan oleh orang yang tangan di atas. 

Kemudian, mana yang lebih berwibawa tangan di atas atau tangan di bawah? 

Tentu saja, yang berwibawa tangan di atas. 

Selanjutnya, mana yang lebih memastikan, tangan di atas atau tangan di bawah? 

Lagi-lagi tangan di atas yang memastikan sesuatu ketimbang tangan di bawah. 

Tangan di atas yang memastikan mau diberi atau tidak, dan tangan di bawah seperti berharap, semoga diberi oleh tangan di atas. 

Jadi kalau anda orang sales kunjungi calon klien ¸apakah posisi anda sebagai orang yang tangan di atas atau anda tanya di bawah?  

Banyak orang sales, kunjungi klien dalam posisi tangannya di bawah. 

Maksudnya dia adalah orang yang minta order dari klien.  

Otomatis kalau kita tangan di bawah kita, yang meminta, kita yang menerima, kita yang menunggu kemurahan hati dari  klien. 

Artinya orang sales berharap semoga klien membeli produk yang ia tawarkan. 

Dengan kondisi tersebut, wibawa anda sudah di bawah. 

Kenapa? 

Karena anda hadir sebagai penerima. 

Lalu, bagaimana caranya anda menjadi tangan yang di atas? 

Anda bisa berada dalam posisi tangan di atas, jika anda bawa sesuatu yang bermanfaat buat klien, maka klien yang justru mengucapkan “terima kasih”.

 Jadi bukan klien bawa order dan anda bilang “terima kasih”. 

Banyak sales, maunya dapat order tapi posisinya menjadi tangan di bawah. 

Lalu, apa yang anda bawa kepada klien? 

Yang anda bawa kepada klien adalah solusi. 

Jadi kalau anda bawa solusi, berarti klien mau menerima solusi kita kalau dia ada masalah. 

Jadi orang sales jangan mau tawarkan produk anda atau jasa anda, sebelum anda tahu masalah yang dialami klien. 

Jadi klien beli produk anda, tapi tangannya di bawah. 

Anda yang terima pembayaran, tangan anda diatas.  

Bisa begitu? 

Kalau ada suatu skenario, dia punya masalah, kita punya solusi. 

Jadi ketika anda mendatangi klien, jangan ceritakan produk anda dulu.

Luangkan waktu untuk mencari masalahnya dahulu, kekhawatiran klien tersebut apa dan unek-uneknya dengan supplier itu apa.

Setelah klien menyampaikan masalahnya, maka produk anda merupakan solisi buat dia. 

Dengan demikian, pandangan dia terhadap anda, bukan lagi menjadi orang yang menganggu dia, melainkan orang yang menyelamatkan dia.

Anda bukan lagi orang yang minta sesuatu pada dia tapi orang yang memberi sesuatu kepada dia. 

Akibatnya, anda tidak lagi menjengkelkan tapi justru dia berterimakasih kepada anda. 

“Begitu juga yang saya lakukan selama 27 tahun menjadi trainer marketing, saya yang lebih dulu tanyakan kepada klien, apa masalah yang dihadapi klien, dan saya yang tentukan training yang seperti apa yang saya perlu berikan kepada klien tersebut,” tuturnya.  

Jadi kebanyakan sales tidak melihat dirinya adalah solusi bagi klien, tapi dia yang mengangap klien adalah solusi baginya untuk mencapai target. 

Jadi klien akan respek dengan kehadiran anda jika, dia pandang anda bukan sebagai masalah akan tetapi sebagai solusi dari masalahnya dia. Anda akan keliatan berwibawa dimata pelanggan, jika posisi anda bukan tangan di bawah tapi tangan di atas. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: