Filosofi dan Makna Di Balik Perkutut Katuranggan Noroyono, Cocok Dipelihara Seorang Pemimpin
![Filosofi dan Makna Di Balik Perkutut Katuranggan Noroyono, Cocok Dipelihara Seorang Pemimpin](https://palpres.disway.id/upload/07adc20909e21b63fd7b0bedaa3455b1.jpg)
Ilustrasi Perkutut Katuranggan Noroyono--Freepik
PALEMBANG, PALPRES.COM - Artikel ini akan mengulas filosofi dan makna di balik perkutut katuranggan noroyono yang cocok dipelihara seorang pemimpin.
Pasalnya perkutut katuranggan Noroyono, dikenali dari sikapnya yang selalu menunduk dan kelembutannya, dipercaya memiliki tuah dan pesan tersirat yang penting.
Kepalanya yang senantiasa menunduk menandakan sifat rendah hati, sebuah pesan simbolis yang dapat diterapkan bagi seorang pemimpin masa kini.
Dikenal dengan sebutan Krisna, perkutut noroyono dianggap sebagai pelindung dan pengayom bagi seluruh individu.
BACA JUGA:Diburu Kolektor Karena Tuah dan Keistimewaannya, 3 Jenis Burung Perkutut Pembawa Kekayaan dan Hoki
Kehadirannya memberikan pesan tersirat tentang kepemimpinan yang diharapkan, mengajarkan pemimpin untuk selalu bersikap rendah hati, sambil memberikan perlindungan bagi yang dipimpin.
Filosofi ini menyiratkan perlunya kesederhanaan, penyerahan diri, dan pembelajaran kontinu.
Menurut kepercayaan ini, sikap menunduk menggambarkan kebijaksanaan yang diambil dari sifat bumi atau tanah, yang dalam mitologi Jawa diasosiasikan dengan Batara Wisnu.
Batara Wisnu diibaratkan sebagai representasi bumi yang memberikan kelimpahan dan berbakti.
Seorang pemimpin yang memiliki sifat bumi dinilai memiliki kekayaan hati, kesabaran, dan kemurahan jiwa yang menjadi landasan bagi keberhasilan bersama.
Sifat-sifat bumi, meskipun fleksibel dan adaptif, juga memiliki keteguhan dan stabilitas yang tidak mudah terprovokasi.
Bersifat melayani, memberi, dan menjadi pondasi bagi kehidupan, sifat bumi menunjukkan kesederhanaan dalam kekuatan yang dimilikinya.
Namun, sifat bumi tidak akan terombang-ambing oleh sifat negatif atau godaan yang menghancurkan, seperti sifat keangkuhan yang diasosiasikan dengan api.
BACA JUGA:Burung Perkutut dengan Ciri Kolam Bundar di Leher, Simbol Kekayaan Bagi Pengusaha dan Pedagang
Sebaliknya, sifat bumi menawarkan keseimbangan, harmoni, dan kekuatan yang efektif dalam meredam keinginan negatif.
Seorang pemimpin yang menggambarkan sifat bumi diharapkan mampu menunjukkan keberanian, ketegasan, namun tetap mempertahankan kesederhanaan.
Kesederhanaan ini menjadi pondasi dalam memberikan perlindungan bagi yang dipimpinnya.
Perkutut katuranggan noroyono diyakini memiliki tuah untuk meningkatkan kewibawaan, memberikan pengayoman, dan mencapai kedudukan yang dihormati banyak orang.
Makna dan filosofi di baliknya menjadi panduan berharga, terutama bagi mereka yang memegang peran kepemimpinan.
Semoga, pesan yang terkandung di dalamnya memberikan inspirasi dan pedoman bagi pemimpin masa kini untuk lebih menghayati nilai-nilai kesederhanaan, pengayoman, dan ketegasan dalam memimpin.
Semoga informasi ini bermanfaat.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: