Honda

Tunjang Pariwisata, 3 Kabupaten di Bali Dibangun Bendungan, Anggarannya Capai Rp1,8 Triliun

Tunjang Pariwisata, 3 Kabupaten di Bali Dibangun Bendungan, Anggarannya Capai Rp1,8 Triliun

Ilustrasi pembangunan bendungan di Bali untuk tunjang pariwisata-pixabay-

PALPRES.COM - Guna tunjang pariwisata, pemerintah membangun bendungan di Bali dengan anggaran Rp1,8 triliun.

Proyek ini guna memenuhi kebutuhan air bersih di Bali, yang seiring berjalannya waktu terus bertambah.

Hal ini mengingat bahwa Bali merupakan salah satu daerah dengan objek wisata terkenal hingga ke manca negara.

Sebab itulah, pembangunan bendungan sebagai penyuplai air baku tentu sangatlah penting.

BACA JUGA:Sebaiknya Anda Tahu; Ini 7 Manfaat Daun Jambu Biji Bagi Kesehatan, yuk Simak Ulasannya

Infrastruktur penyuplai air ini tidak hanya berada di salah satu kabupaten saja, namun 3 kabupaten sekaligus.

Bendungan dengan luas mencapai 81,81 hektare ini terletak di Kabupaten Badung, Bangli dan Gianyar.

Pembangunan infrastruktur penyedia air bersih telah dimulai sejak tahun 2018 dan masih berjalan hingga sekarang ini.

Dengan wilayah yang begitu luas, infrastruktur ini dibangun dalam dua tahap.

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Alam Indonesia yang Jarang Diketahui Wisatawan, Keindahannya Bikin Berdecak Kagum

Tahap I telah selesai dikerjakan pada tahun 2021 lalu dan paket II pelaksanaannya baru dimulai tahun 2022 lalu dengan target rampung tahun 2024 mendatang.

Pengerjaan megaproyek bendungan di Bali pada tahap I telah rampung tersebut meliputi pembangunan jalan akses kerja, terowongan pengelak dan pekerjaan proteksi tebing.

Sementara untuk paket II mengerjakan pengelesaian tubuh dari infrastruktur ini dan spillway (saluran pelimpah).

Ada hal menarik dalam pembangunan waduk di provinsi yang terkenal dengan pariwisatanya ini.

BACA JUGA:5 Kampus Terbaik di Yogyakarta, Nomor 1 PTN TOP QS WUR Sustainability 2024

Salah satunya adalah bahan yang dipakai dan tipe spillway yang digunakan.

Pembangunan infrastruktur penampungan air yang dibangun dengan menggunakan inti aspal.

Tujuan dari pemilihan inti aspal yang digunakan dalam proyek bendungan ini adalah karena kelebihannya yang memiliki fleksibilitas tinggi dan lebih tahan terhadap gempa.

Bukan hanya penggunaan inti aspal, Bendungan Sidan di Bali ini juga menggunakan sistem pelimpah atau spillway dengan tipe gergaji.

BACA JUGA:Wow, Pasar 16 Ilir Bakal Mirip Sarinah, jadi The Heritage 16 Ilir, Pusat Ritel di Sumsel

Pemilihan tipe yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan daya tampung kurang lebih 300 meter kubik.

Pembangunan infrastruktur penampungan air di Bali ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan air di kawasan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) sebesar 5 meter kubik per detik.

Bendungan yang masuk ke wilayah tiga kabupaten ini nantinya akan memiliki kapasitas tampung sebesar 3,8 juta m3 dan bisa mengalirkan air baku sebesar 1.750 liter per detik.

Sementara pembangian per wilayahnya adalah sebanyak 750 liter/detik untuk Kota Denpasar, 500 liter/detik untuk Kabupaten Badung, 300 liter/detik untuk Kabupaten Gianyar dan 200 liter/detik untuk Kabupaten Tabanan.

BACA JUGA:Miris, Target Penyelesaian Proyek Bendungan di Lombok Barat Molor, BPKP Terjun ke Lokasi

Selain mengaliri air ke rumah-rumah warga dan pariwisata, bendungan ini juga mempunyai potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro dengan kapasitas 0,65 MW.

Selain itu, penampungan air ini nantinya juga akan dimanfaatkan dalam hal pariwisata dan sebagai konservasi air.

Dimana anggaran yang dihabiskan untuk membangun Bendungan Sidan di Bali ini mencapai Rp1,8 triliun.

Dengan rinciannya Rp808,6 miliar untuk pembangunan paket I dan Rp864,7 miliar untuk pengerjaan paket II dan Rp132,8 miliar untuk biaya pembebasan lahan.

BACA JUGA:Ciutkan Nyali Musuh Kamu, Inilah 5 Khasiat yang Melegenda dari Batu Akik Tapak Jalak

Bukan hanya bendungan Sidan, pemerintah juga membangun Bendungan Tamblang sebagai upaya pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat di Provinsi Bali. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: