Honda

Indahnya Kebersamaan Budaya di Empat Lawang, Ngantat Tolong Tradisi Jelang Pernikahan

Indahnya Kebersamaan Budaya di Empat Lawang, Ngantat Tolong Tradisi Jelang Pernikahan

Emak-emak di Empat Lawang menyatap hidangan pada saat Ngantan Tolong di rumah orang yang hendak menikah.-Foto: Anita-Palpres

BACA JUGA:Campurkan Lidah Budaya dan Santan, Trik Ampuh Mengatasi Masalah Rambut Rontok, Begini Cara Buatnya

Kalau di Desa Sawah, Emak-emak Ngantat Tolong dengan membawa 1 ekor ayam, beras 5 canting, dan 1 buah kelapa.

Jika tidak ada ayam, maka bisa diganti dengan uang yang mana jumlah uangnya bisa berapa saja.

Ngantat Tolong biasanya dilakukan sore hari.

Sesudah Ashar sekitar jam 17.00 WIB emak-emak bergerombol mendatangi rumah tempat orang yang akan melangsungkan pernikahan.

BACA JUGA:Warisan Budaya yang Mendunia! Ini 4 Fakta Menarik Kain Jumputan Khas Palembang

BACA JUGA:Komitmen Tanamkan Budaya Anti Korupsi Bagi Seluruh Pegawai, Pertamina Hulu Energi Raih Penghargaan

Atau bisa juga Ngantat Tolong sesudah Maghrib.

Sesampainya di rumah yang punya acara, tamu akan disuruh masuk ke rumah dan dipersilakan untuk memakan makanan yang sudah disediakan di atas meja.

Para tamu pun bergantian menyantap makanan yang disajikan.

Adapun makanan yang disajikan oleh tuan rumah berupa pempek, anek bolu, aneka keripik, air minum, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Lubuklinggau, H Trsiko Deriyansa: Jaga Lingkungan dan Budaya Gotong Royong

BACA JUGA:Ini Keris Tertua di Dunia, Warisan Budaya Indonesia yang Ada di Belanda

Usai dari menyantap hidangan, tamu ke luar rumah dan bergantian dengan tamu lainnya.

Usai makan makanan yang disediakan, emak-emak berkumpul sebentar dengan emak-emak lainnya membicarakan tentang apapun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: