Honda

Indahnya Kebersamaan Budaya di Empat Lawang, Ngantat Tolong Tradisi Jelang Pernikahan

Indahnya Kebersamaan Budaya di Empat Lawang, Ngantat Tolong Tradisi Jelang Pernikahan

Emak-emak di Empat Lawang menyatap hidangan pada saat Ngantan Tolong di rumah orang yang hendak menikah.-Foto: Anita-Palpres

Tak lama setelah itu, sekitar 1 jam emak-emak berlalu untuk pulang ke rumah masing-masing.

Tak hanya sampai di H-3 saja, kekompakan warga Desa Sawah juga masih berlangsung sampai hari H.

BACA JUGA:Diakui Nasional, Cang Incang dan Jidur Pedamaran Warisan Budaya Tak Benda OKI

BACA JUGA:Kampung Unik di Yogyakarta, Nikmati Wisata Kuliner dan Budaya Zaman Kerajaan Mataram

Usai H-1 Ngantat Tolong, esok paginya H-2 emak-emak kembali datang ke rumah yang punya acara untuk masak-masak.

Pada H-2 ini emak-emak datangnya pagi-pagi dari jam 07.00 WIB sampai dengan selesai.

Nah itulah gambaran dari budaya Ngantat Tolong yang ada di Desa Sawah, Kecamatan Muara Pinang, Kabupaten Empat Lawang.

Ngantat Tolong adalah satu contoh budaya yang menerapkan slogan dari Kabupaten Empat Lawang.

BACA JUGA:5 Tarian Tradisional Indonesia yang Mendunia, Diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia

BACA JUGA:Ini 3 Lagu Daerah Empat Lawang yang Wajib Kamu Tahu, Tentang Alam, Budaya, dan Legenda!

Slogan dari Empat Lawang ialah Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati yang artinya saling mengenal dan mempedulikan satu sama lain.

Ngantat Tolong menggambarkan tentang kekompakan antar warga, hangatnya kebersamaan antar desa, dan saling peduli untuk mensukseskan acara pernikahan salah satu warga desa.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: