Taipan Malaysia Garap Proyek Ladang Gas di Papua Barat, Rogoh Kocek Rp52,32 Triliun, Kapasitas Produksinya?
Ilustrasi ladang gas di Papua Barat yang digarap taipan asal Malaysia-pixabay-
Kapasitas produksi pupuk urea yang sedang digarap olek Pupuk Kalimantan Timur mencapai 1,15 juta ton per tahunnya.
Lalu, seberapa besar potensi ladang gas di Blok Kasuri yang diproyeksikan untuk memasok pabrik pupuk dan LNS di kawasan Papua?
BACA JUGA:Bukan Sekedar Pewarna Makanan! Ternyata Ini Manfaat Daun Suji Bagi Kesehatan yang Bikin Tercengang
BACA JUGA:Bisa Jadi Miliarder, Ini 6 Batu Akik Termahal Incaran Kolektor, Nomor 4 Banyak Imitasinya
Diketahui sebelumnya, hasil identifikasi perkiraan potensi gas yang terindentifikasi mencapai 1.735 miliar standar kaki kubik per hari (Bscfd).
Akan tetapi, setelah pihak Kementerian ESDM menyetujui revisi Plan of Development I, terdapat identifikasi kembali meningkat jadi 2.673,7 miliar standar kaki kubik per harinya.
Dimana potensi cadangan Blok Kasturi juga terpantau mencapai 2.244,45 miliar standar kaki kubik per hari.
Kedepannya, lapangan gas di Papua Barat ini akan memasok aliran gas menuju pabrik pupuk di Fakfak sebesar 102 Miliar British Thermal Units per hari.
BACA JUGA:Positif! Bansos BPNT 2024 Cair 3 Bulan Rp600.000, Cek Tahapan dan Jadwal Penyalurannya
BACA JUGA:Yamaha Luncurkan Lexi LX 155, Fitur Canggih, Sporty dan Modern Harga Mulai Rp25 Jutaan
Dari suplai tersebut, rencananya bakal ada produksi Ammonia sebesar 2.500 metric ton per day (Mtpd) dan urea sebesar 3.500 Mtpd.
Kementerian ESDM juga telah menyatakan dukungan terhadap proyek Lapangan Asap Kido Merah untuk menjadi PSN pada 1 Desember 2023.
Demikian informasi mengenai taipan asal Malaysia yang akan menggarap ladang gas di Papua Barat dengan investasi senilai Rp52.32 triliun. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: