Honda

13 SD dan 6 SMP di Muratara Terendam Banjir, Wakil Bupati Muratara Sebut Banjir 2024 Terbesar Sepanjang Masa

13 SD dan 6 SMP di Muratara Terendam Banjir, Wakil Bupati Muratara Sebut Banjir 2024 Terbesar Sepanjang Masa

Belasan sekolah baik SD maupun SMP terendam banjir dalam wilayah Kabupaten Muratara.-Hengki Pransis-koranpalpres.com

MURATARA, PALPRES.COM.COM - Dampak hujan beberapa hari terakhir membuat beberapa sejumlah titik banjir di Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan (Sumsel).

Akibat banjir bandang ini segala aktivitas terganggu, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara mencatat setidaknya ada 19 sekolah digenangi banjir.

Dari 7 Kecamataan yang terdampak banjir, Kecamatan Karang Dapo paling dominan dikarenakan lokasi sekolah di dataran rendah.

BACA JUGA:Peringatan Dini Hari Senin 15 Januari 2024: 6 Daerah Sumatera Selatan Diprediksi Hujan Petir, Waspada Banjir

BACA JUGA:Anggota DPR RI H Fauzi Amro Bantu Korban Musibah Banjir di Muratara

Sekolah-sekolah tersebut meliputi SD dan SMP.

Sekolah tingkat dasar di antaranya, SDN Biaro Baru, SDN 4 Bingin Teluk, SDN 1 Noman, SDN 1 Karang Dapo, SDN Pantai, SDN 3 Muara rupit, SDN 2 Maur, SDN Biaro Lama, SDN 2 Karang Dapo, SDN Karang Anyar, SDN 1 Rantau Kadam, SDN 1 Lesung Batu, dan SDN Kertasari.

Sekolah tingkat pertama meliputi SMPN Karang Anyar, SMPN Terpadu Translok Pauh, SMPN Pangkalan, SMPN 2 Muara Rupit, SMPN 1 Muara Rupit dan SMPN Pulau Lebar.

"Data ini sementara, kita turun keliling mantau sekolah sekolah, juga menunggu laporan UPT Kecamatan. Di beberapa Kecamatan sinyal hilang, karena lampu dimatikan," kata Plt Kadisdik Muratara Zazili dikutip dari koranpalpres.com pada Senin, 15 Januari 2024.

BACA JUGA:Gerak Cepat Pj Gubernur Agus Fatoni Salurkan Bantuan, Bantu Korban Banjir di Muratara

BACA JUGA:Info Terkini: Banjir Bandang di Muratara, 7 Kecamatan Terendam, 8 Jembatan Putus

Zazili mengatakan, sejumlah sekolah sebatas digenangi air banjir saja, tidak ada rusak parah, seperti terbawa arus atau bagian atap lepas.

"Mungkin ada meja, kursi yang memang sudah tidak layak di gunakan, tapi belum terpantau," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Muratara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: