Proyek Rusun Rp20 Miliar di Bangka Belitung Dinilai Gagal, Penghuni Pada Kabur?
Saat ini hanya tersisa 9 orang penghuni, dari kapasitas total yang dapat menampung 400 kepala keluarga di lahan Rusun seluas 4,4 hektare. Tampak ilustrasi salah satu Rumah Susun.-pixabay-
Pada awalnya, yang menyewa lumayan banyak.
Akan tetapi, pelan-pelan mereka meninggalkan, dan memutuskan untuk tidak melanjutkan sewa.
BACA JUGA:Butuh Biaya Rp5 Triliun, Inilah Proyek Pelabuhan Baru di Ambon, Batal Dibangun?
BACA JUGA:Ini 50 Desa di Purworejo yang Terdampak, Imbas Proyek Tol Cilacap-Jogja, Digarap 2024?
Tentu hal ini menimbulkan tanda tanya.
Apa alasannya?
Setelah ditelisik lebih dalam, dan digali informasinya dari beberapa sumber yang ada, salah satu alasannya adalah masalah biaya listrik yang tinggi.
Karena jenis listrik yang digunakan termasuk dalam kategori R3 atau bisnis.
BACA JUGA:Ini 50 Desa di Purworejo yang Terdampak, Imbas Proyek Tol Cilacap-Jogja, Digarap 2024?
BACA JUGA:Investor Rusia Hengkang dari Proyek KA Borneo di Kalimatan Timur Senilai Rp 53 Triliun, Ada Apa?
Kemudian biaya sewa yang ada, dan dipatok juga tergolong mahal. Yaitu sebesar Rp400.000 per bulan per kamar.
Harga tersebut tentu tergolong mahal untuk masyarakat berpenghasilan rendah, yang menjadi target pasar dari pembangunan rumah susun ini.
Saat ini, nasib proyek rusun ini sungguh miris.
Keadaanya kosong.
BACA JUGA:Proyek Pembangkit Nuklir Pertama RI, Habiskan Rp18,8 Triliun, Ini Lokasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: