Honda

Sepakat, Negara G20 Akan Perkuat Kerjasama Atasi Tantangan Perekonomian Global

Sepakat, Negara G20 Akan Perkuat Kerjasama Atasi Tantangan Perekonomian Global

Sepakat, Negara G20 Akan Perkuat Kerjasama Atasi Tantangan Perekonomian Global -freepik-

PALPRES.COM- Negara G20 sepakat secara konsisten memperkuat semangat multilateralisme melalui kerja sama untuk mengatasi tantangan perekonomian global. 

Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai tantangan ekonomi, kesehatan, dan geopolitik telah memperparah salah satu permasalahan utama dunia, yaitu kemiskinan dan kelaparan. 

Kondisi ini dapat menghambat pencapaian pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif, khususnya di negara berkembang. 

Hal ini mengemuka dalam pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) di bawah Presidensi G20 Brasil, yang berlangsung di Sao Paulo, Brasil. 

BACA JUGA:Sinergi Insan Wartawan dan Bank Indonesia Sumsel Lewat Capacity Building

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur BI Perry Warjiyo memimpin delegasi Republik Indonesia pada pertemuan tersebut.

Pada forum tersebut, Gubernur BI menyampaikan bahwa koordinasi kebijakan moneter dan fiskal telah membawa kinerja perekonomian Indonesia menjadi yang terbaik di antara negara berkembang. 

Gubernur BI juga menyoroti koordinasi kebijakan fiskal-makroprudensial yang telah dilakukan. 

Pada saat kebijakan fiskal memberikan prioritas insentif pada sektor tertentu.

BACA JUGA:Diklat Kader Bela Negara PCPM Bank Indonesia 2024 Resmi Ditutup, Kabadiklat Kemhan Harapkan Ini

Kebijakan makroprudensial melengkapi dengan turut memberikan insentif likuiditas yang dialokasikan kepada bank yang memberikan pinjaman ke sektor-sektor tersebut sehingga turut mendorong pertumbuhan dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi.

Selain itu, Gubernur BI juga menyoroti 3 (tiga) tren digitalisasi di sektor keuangan, yaitu digitalisasi di sistem pembayaran dan digitalisasi di perbankan juga industri keuangan, serta digitalisasi melalui konektivitas cross-border payments.  

Dari tren dimaksud, Gubernur BI menyampaikan 5 (lima) peran pembuat kebijakan di G20.

Pertama, rethink and review konsolidasi industri perbankan dan pembayaran, baik dari sisi transaksi, interkoneksi, kapasitas, manajemen risiko, dan teknologi informasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: