Honda

Gunakan ABT Rp5,8 Triliun, Pemerintah Masifkan Pompanisasi di Lahan Tadah Hujan Atasi Dampak El Nino

Gunakan ABT Rp5,8 Triliun, Pemerintah Masifkan Pompanisasi di Lahan Tadah Hujan Atasi Dampak El Nino

Mentan Andi Amran Sulaiman dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo memberikan keterangan pers, Selasa (19/02/2024), di Jakarta. -Rahmat-Humas Setkab

PALPRES.COM - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan gerakan massif pompanisasi pada lahan tadah hujan di sejumlah wilayah yang ada di tanah air.

Kebijakan pompanisasi ini dilakukan untuk menekan dampak dari El Nino sekaligus juga guna meningkatkan produktivitas di sektor pertanian.

Hal tersebut diungkapkan langsung Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam keterangan pers, Selasa 19 Maret 2024, di Komplek Istana Kepresidenan.

“Karena El Nino yang berkepanjangan, khusus di Pulau Jawa rencana 500 ribu hektare daerah-daerah upland, daerah-daerah tadah hujan, akan dilakukan pompanisasi, kemudian 500 ribu hektare di luar Jawa,” ungkap Amran.

BACA JUGA:Jokowi Tak Janji Bansos Pangan Beras Bakal Lanjut Setelah Juni, Harga Beras Bakal Turun?

BACA JUGA:Sisa 2 Provinsi, KPU Umumkan Hasil Pemilu 2024 Usai Buka PuasaBACA JUGA:Sisa 2 Provinsi, KPU Umumkan Hasil Pemilu 2024 Usai Buka Puasa

Guna merealisasikan kebijakan ini, tentunya pemerintah akan segera mengalokasikan anggaran sebesar Ro5,8 triliun. 

“Anggarannya adalah ABT (anggaran biaya tambahan), itu sebesar Rp5,8 triliun,” terangnya.

Selain melakukan pompansasi, guna meningkatkan produktivitas pangan di masyarakat, pemerintah juga akan menyiapkan benih bibit gratis.

Nantinya benih bibit gratis ini akan dibagikan kepada para petani yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

BACA JUGA:1.047 Mahasiswa Korban TPPO, Ikut Program Magang ke Jerman Malah Jadi Pekerja Kasar

BACA JUGA:Kenaikan Harga Eceran Tertinggi Beras Premium Diperpanjang hingga April 2024, Ini Alasan Bapanas

“Kita juga akan menyiapkan benih bibit unggul untuk petani dan itu gratis.

Seluas kurang lebih 2 juta hektare untuk padi, dan 2 juta hektare untuk jagung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: