Honda

2 Warisan Budaya Bernilai Tinggi di Empat Lawang yang Bikin Kagum, Salah Satunya Berasal dari Zaman Kuno

2 Warisan Budaya Bernilai Tinggi di Empat Lawang yang Bikin Kagum, Salah Satunya Berasal dari Zaman Kuno

Ukiran yang ada di Batu Megalit, Desa Jarakan, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan. -Anita/palpres-palpres.com

BACA JUGA:Berharap Raih WTP Ke-13, Pj Bupati OKI Serahkan LKPD Unaudited 2023 ke BPK

Untuk Dikir yang dilakukan di luar ruangan biasa disebut dengan Ngarak.

Ngarak atau Dikir dilakukan di luar ruangan, disertai dengan gerakan silat Kuntaw dan tarian.

Itu berbeda dengan Dikir yang dilakukan di dalam ruangan.

Kalau Dikir dilakukan di dalam ruangan, tidak menggunakan Kuntaw atau silat.

BACA JUGA:Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Akan Bertambah Lagi, Lebih dari 1 Orang, Gabung Juni Nanti

BACA JUGA:Berusia 70 Tahun, Makanan Khas Kulonprogo Ini Cukup Langka, Namanya?

Dikir di dalam ruangan hanya menampilkan tarian-tarian saja.

Biasanya lirik-lirik atau syair-syair yang digunakan dalam Dikir ialah syair-syair Islam.

Di Kabupaten Empat Lawang terdapat kreasi yang diiringi dengan tetabuhan alat musik terbangan.

Pemainnya terdiri dari 16 pasang yakni 8 orang pemusik dan juga 8 orang penari atau silat.

BACA JUGA:Ini 5 Istilah Unik Bahasa Palembang yang hanya Dimengerti oleh Warga Lokal, Apa Saja?

BACA JUGA:BURUAN SERBU, PIM Gelar Great Sale selama 2 Hari dan Midnight Sale, Cek Tanggalnya di Sini

Saat ini Dikir sudah mulai berkembang pesat untuk di Kabupaten Empat Lawang.

Cukup banyak desa yang sudah mengembangkan atau melestarikan kebudayaan di kebudayaan Dikir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: