Citraland
Honda

Inilah 5 Gunung Paling Berbahaya di Indonesia, Jangan Coba Mendaki Kalau Tidak Ada Persiapan

Inilah 5 Gunung Paling Berbahaya di Indonesia, Jangan Coba Mendaki Kalau Tidak Ada Persiapan

Inilah 5 Gunung Paling Berbahaya di Indonesia Jangan Coba Mendaki Kalau Tidak Ada Persiapan--

BACA JUGA:5 Restoran yang Cocok Banget Jadi Tempat Bukber di Pagar Alam, Menikmati Kuliner dengan View Gunung Dempo

Merupakan gunung tertinggi di Sumatera, gunung api ini memiliki puncak ketinggian 3.805 mdpl. Gunung ini terletak di Provinsi Jambi, di Pegunungan Bukit Barisan, terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang, dan dikelilingi oleh hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan habitat Harimau Sumatera dan Badak Sumatera.

Gunung Kerinci memiliki kawah dengan airnya yang berwarna hijau dengan luas 400 x 120 meter. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih. Sedangkan di belakangnya terdapat Gunung Tujuh dengan kawah yang sangat indah.

4. Gunung Kelud

Gunung api ini yang tergolong aktif ini terletak di Provinsi Jawa Timur, di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri. Ketinggiannya mencapai 1.731 mdpl.

BACA JUGA:Pengiriman Batu Bara PTBA Berangsur Normal, Jalur KA Gunung Megang-Penanggiran Pulih

Sama seperti Gunung Merapi, Gunung Kelud juga menjadi salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia yang cukup berbahaya untuk didaki. Tercatat sejak tahun 1000 M, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan yang terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI), dan letusan terakhir Gunung Kelud terjadi pada tahun 2014 lalu.

5. Gunung Agung

Gunung Agung adalah gunung tertinggi di Pulau Bali dengan ketinggian 3,142 mdpl, yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karang Asem, Provinsi Bali.

Di mana gunung ini merupakan salah satu gunung api di Indonesia yang sering meletus, adapun letusan terdahsyatnya pada tahun 1963 silam.

BACA JUGA:Ratu Dewa Kaget, Liat Selokan Mampet dan Sampah Menggunung di Rusun Saat Meninjau Pelaksanaan Fogging  

Letusan tersebut terjadi selama 11 bulan dan menghasilkan hujan abu serta aliran piroklastik yang menyebabkan seribu korban jiwa, hingga hancurnya rumah-rumah.  Sepanjang tahun 2018 lalu, gumpalan abu terus diawasi mengingat terdapat empat juta jiwa berada di sekitar Gunung Agung.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: