Honda

Mengenal 5 Tradisi Adat di Sumatera Selatan yang Mulai Terlupakan, Generasi Z Wajib Tahu!

Mengenal 5 Tradisi Adat di Sumatera Selatan yang Mulai Terlupakan, Generasi Z Wajib Tahu!

Tradisi Ngobeng adalah tradisi masyarakat Sumatera Selatan yang mulai terlupakan. -YouTube/south media -

Masyarakat menyebutnya Sedekah Serabi karena pelaksanaan kenduri atau sedekahan tersebut mengutamakan serabi sebagai makanan utamanya.

Ada juga makanan pendamping, seperti pisang goreng, kerupuk ubi merah, kue bolu, agar-agar, dan kecepol (sejenis roti goreng).

Sedekah Serabi diyakini sudah ada sejak zaman nenek moyang Suku Lintang, jauh sebelum agama Islam berkembang dan menjadi agama mayoritas di Kabupaten Empat Lawang.

 

3. Bebehas

Tradisi ini berkembang di masyarakat pedesaan Kabupaten Muara Enim. 

Tradisi Bebehas dahulu dilakukan manakala suatu keluarga akan mengadakan hajat, seperti ingin menikahkan putra putrinya atau yang biasa disebut dengan ngantenkan.

Tradisi Bebehas hanya dilakukan oleh para ibu dan remaja putri. 

Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara bergotong-royong.

Secara umum, tradisi Bebehas dibagi menjadi beberapa tahap.

Tahap awal dilakukan dengan mulai memisahkan padi pada tangkainya atau yang masyarakat Muara Enim menyebutnya dengan mengirik. 

Setelah padi dipisahkan dari tangkainya, biji padi tersebut kemudian dijemur, tahap ini dinamakan dengan mengisal.

Padi yang sudah dijemur kemudian ditumbuk dengan lesung. 

Proses ini untuk memisahkan bulir padi dengan kulitnya.

Setelah bulir padi terkelupas, barulah dilakukan tahap menampikan biji padi ke dalam alat yang terbuat dari balok kayu yang oleh masyarakat Muara Enim disebut isaram.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: