Honda

Bek Kiri NEC Nijmegen Berdarah Aceh Mulai Proses Naturalisasi, Amunisi Baru Timnas Indonesia Lawan Irak?

Bek Kiri NEC Nijmegen Berdarah Aceh Mulai Proses Naturalisasi, Amunisi Baru Timnas Indonesia Lawan Irak?

Bek kiri NEC Nijmegen Calvin Verdonk mengaku mulai proses naturalisasi jadi WNI. Ia menyatakan siap bela Timnas Indonesia.-Instagram/@c.verdonk-

PALPRES.COM - Bek kiri NEC Nijmegen, Calvin Verdonk mengakui sedang menjalani proses naturalisasi untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) guna memperkuat Timnas Indonesia

Apakah bek yang terkenal memiliki tendangan bebas sudah bisa diturunkan saat Timnas Indonesia menghadapi Irak  di matchday kelima Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis 6 Juni 2024?

Sebelumnya pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong mengatakan bahwa akan ada tambahan pemain naturalisasi di Skuad Garuda sebelum Juni 2024.

Pernyataan itu ternyata bukanlah isapan jempol belaka. 

BACA JUGA:3 Negara Ini Prediksi Timnas Indonesia Tampil di Piala Dunia 2026

BACA JUGA:Jumlah Pengikut Thom Haye di Media Sosial Melesat 20 Kali Lipat Usai Debut di Timnas Indonesia

Setelah Jens Raven, kini pemain NEC Nijmegen Calvin Verdonk juga mengaku sedang menjalani proses menjadi WNI.

Nama Calvin Verdonk ramai dibicarakan sejak awal Maret 2024. 

Pembahasan soal dia muncul dalam unggahan Shin Tae-yong di akun Instagram pribadinya.

Awal bulan ini, Shin Tae-yong memang berkeliling Belanda dan sejumlah negara Eropa. 

BACA JUGA:Masih Cedera, Elkan Baggott Absen Bela Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024?

BACA JUGA:SEDIH! Ole Romeny Belum Mau Gabung Timnas Indonesia, Ini Alasannya

Selain memantau performa para pemainnya yang berkarier di luar negeri, pelatih asal Korea Selatan itu juga membidik sejumlah pemain keturunan yang dapat memperkuat Timnas Indonesia.

Calvin Verdonk masuk bidikan. 

Shin Tae-yong menyaksikan pertandingan NEC Nijmegen vs SC Heerenveen pada 10 Maret 2024. 

Usai pertandingan, ia didampingi Fardy Bachdim foto bareng dengan Calvin Verdonk. 

BACA JUGA:Sesumbar STY Lolos Semifinal dan Wajah Baru di Timnas Indonesia Jelang Piala Asia U-23 2024

Lantas, dari mana darah Indonesia Calvin Verdonk berasal?

“Ayah saya berasal dari Indonesia. Ia full Indonesia dan lahir di sana juga. Oma dan Opa saya dari ayah saya juga lahir di sana, sedangkan mama saya dari Belanda. Kalau tidak salah, ayah saya berasal dari Meulaboh (Aceh),” kata Calvin Verdonk dikutip dari akun YouTube Yussa Nugraha, Minggu 31 Maret 2024.

Saat ditanya Yussa mengenai kesediaannya membela Timnas Indonesia, pemain 26 tahun itu mengiyakan.

"Ini hal yang sudah lama aku pikirkan," kata Calvin Verdonk.

Calvin Verdonk memandang Timnas Indonesia jauh lebih kuat semenjak kehadiran Thom Haye dan kawan-kawan. Ia pun yakin Skuad Garuda akan mampu menumbangkan Irak pada 6 Juni 2024.

“Satu hal yang pasti, Indonesia saya pikir juga menjadi lebih kuat sekarang. Mereka dua kali mengalahkan Vietnam (di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia). Pada bulan Juni, Indonesia akan menghadapi Irak. Saya pikir, mereka berpeluang memenangkan pertandingan. Hal yang bagus jika itu terjadi (Indonesia menang lawan Irak),” tegas pemain yang telah mengemas dua gol dan dua assist dari 26 penampilan Eredivisie 2023-2024.

Calvin Verdonk ditanya apakah sudah tersedia untuk laga Timnas Indonesia vs Timnas Irak? 

Ia tak tahu apakah proses naturalisasinya sudah kelar atau tidak pada Juni 2024.

“Saya enggak tahu berapa lama prosesnya. Jadi sekarang tinggal menunggu saja dan sangat terbuka (membela Timnas Indonesia). Saya pikir Indonesia juga terbuka supaya saya dapat bermain di Timnas Indonesia,” tutur mantan pemain Feyenoord Rotterdam dan FC Twente ini.

Di kanal tersebut, dia menuturkan kisahnya menjadi pesepak bola professional sejak usia belia.  

Umur 7 tahun saya mulai bermain sepak bola di kota saya. Saya tinggal di Dordrecht, itu dekat Rotterdam. Di sana saya bermain 1 tahun. Saat umur 8 tahun saya pindah ke Feyenoord dan bermain di akademinya selama 14 tahun,” tuturnya.   

“Setelah itu saya masuk tim senior Feyenoord, dan saat umur 17 tahun saya debut di tim senior,” ucapnya.  

Setelah dari Feyenoord, Verdonk pindah ke PEC Zwolle selama semusim sebagai pinjaman. 

Setahun kemudian, dia pindah ke NEC sebagai pemain pinjaman juga.  

“Musim berikutnya saya balik lagi ke Feyenoord selama 1 musim. Musim berikutnya saya dipinjamkan lagi ke FC Twente. Kemudian, saya pindah ke klub Portugal, Famalicao, dan bermain 1 musim di sana. Setelah itu saya pindah ke NEC sampai sekarang,” dia menjelaskan.

Ia mengaku pernah ke Indonesia saat liburan, tepatnya ke Bali.

Verdonk terkesan dengan negeri ayahnya.

“Saya pernah ke Indonesia, liburan ke Bali. Orang di sana sangat baik, banyak makanan enak. Di sana sangat indah. Saya suka nasi goreng,” ujarnya.  

Verdonk mengaku tak pernah mengikuti Liga Indonesia. 

Meski begitu, belakangan dia terus memantau performa Timnas Indonesia.  

“Saya terakhir menyaksikan mereka (Timnas Indonesia) menang lawan Vietnam. Saya kenal Thom Haye, enggak dekat, tapi saya pernah lawan dia. Ragnar (Oratmangoen) saya kenal lebih dekat, yang lain gak begitu kenal,” tuturnya.   

Verdonk mengaku sudah lama mempertimbangkan tawaran untuk menjadi pemain Timnas Indonesia. 

Sampai akhirnya dia memutuskan untuk menjadi WNI.  

“Itu hal yang sudah lama saya pikirkan. Dan kalau jujur kita sedang proses sekarang. Jadi sekarang nunggu bagaimana prosesnya,” katanya.   

“Dan kalau semua proses sudah selesai, kita akan lihat kapan saya bisa bermain untuk Timnas Indonesia. Tapi, sekarang kita lagi urus,” tutupnya.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: