Feminisme, Kedalaman Cinta, dan Lailatul Qadr
Lailatul Qadar, malam pengampunan, malam kemuliaan, malam yang dinyatakan lebih baik dari seribu bulan--Freepik
BACA JUGA:Jadwal Terlengkap! Ini Waktu Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-26 Ramadan 1445 H Kota Palembang
BACA JUGA:Wajib Catat! Berikut Waktu Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-25 Ramadan 1445 H Kota Palembang
Lebih dekat.
Seperti yang dkatakan Imam Syafi'i, barang siapa yang mendambakan martabat utama, banyaklah berjaga di waktu malam).
Banyaknya hadist yang menganjurkan untuk banyak beribadah malam hari pada malam-malam ganjil 10 terakhir bulan Ramadhan mengisyaratkan adanya berkah dan nilai-nilai keutamaan pada malam hari.
Lailatul Qadar, meski kemudian maknanya berkembang bahkan hingga menyentuh mistis, dimaknai sebagai malam mulia di mana seorang hamba mencapai puncak kedekatan spiritualitasnya dengan Tuhannya.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi: Julaibib Sang Buruk Rupa yang Hatinya Bak Malaikat dan Dirindukan Surga
BACA JUGA:Mengenal Ikan Terbesar di Dunia yang Hidup di Era Nabi Yunus, Ada dalam Kitab Suci Al Qur'an
Lalu, bagaimana mendekatkan diri kepada Allah dan meraih prestasi puncak itu?
Ibn’ Arobi, filsuf Arab Andalusia punya pandangan menarik.
Menurutnya, untuk meraih lailatul qadr, seyogyanya diraih bukan hanya dengan ibadah.
Namun juga dengan membersihkan dan mengheningkan jiwa.
BACA JUGA:Muslim Wajib Tahu! Kapan Waktu, Besaran, dan Niat Zakat Fitrah untuk Keluarga dan Diri Sendiri
BACA JUGA:Ini 5 Tips Agar Tak Salah Pilih Pesantren, Wajib Cheking Ini Agar Dapat Pesantren Ideal
Lebih jauh, membersihkan jiwa dan meraih sifat-sifat feminisme seorang perempuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: