Honda

Feminisme, Kedalaman Cinta, dan Lailatul Qadr

Feminisme, Kedalaman Cinta, dan Lailatul Qadr

Lailatul Qadar, malam pengampunan, malam kemuliaan, malam yang dinyatakan lebih baik dari seribu bulan--Freepik

Secara dimensi waktu, malam adalah perempuan dan siang adalah laki-laki. 

Meraih keutamaan ibadah, doa, dan penyerahan diri haruslah dilakukan secara feminin: hening dan penuh kelembutan hati.

Jalaluddin Ar-Rumi, inspirator Ibn’ Arobi, menarasikan perempuan dengan begitu indah: “Perempuan adalah tipe terluhur dari keindahan di bumi. 

BACA JUGA:Jadwal Terlengkap Wajib Catat! Ini Waktu Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-24 Ramadan 1445 H Kota Palembang

BACA JUGA:Ini 3 Tempat Paling Misterius Tertulis di Dalam Al Quran yang Saat Ini Masih Jadi Tanda Tanya, Apa Saja?

Namun keindahan di bumi ini tak ada artinya kecuali menjadi manifestasi dari keindahan Ilahi. 

Ketahuilah bahwa Tuhan tak mungkin direnungkan terlepas dari wujud konkret dan ketahuilah bahwa Dia terlihat secara lebih sempurna dalam wujud manusia daripada dalam wujud lainnya. 

Dan lebih sempurna dalam wujud perempuan daripada dalam laki-laki.”

Maka, kalau ingin mendekatkan diri kepada Tuhan, termasuk keinginan untuk meraih Lailatul Qodar, menjadi penting memiliki kesadaran batin perempuan (feminitas); yaitu kasih sayang, lembut, pema'af dan heningkan diri di sepertiga malam. 

BACA JUGA:5 Alasan Warga Sumsel Lebih Suka Sholat Idul Fitri 2024 di Masjid Agung Palembang, Nomor Terakhir Jadi Incaran

BACA JUGA:Awas, Ada Waktu yang Diharamkan Bayar Zakat Fitrah, berikut Aturan Pembayarannya!

Meski tentunya hal ini tidak mengelak dari  pentingnya nilai-nilai maskulinitas seperti menaklukkan, menguasai, dan mengekploitasi.

 

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com". 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: