8 Prosesi Pernikahan Adat Palembang, Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan
8 Prosesi Pernikahan Adat Palembang, Warisan Budaya yang Harus Dilestarkan-youtube maharagung.organizer-
2. Menyengguk
Pada prosesi pernikahan adat Palembang selanjutnya adalah menyengguk. Tahap ini dilakukan setelah Madik terlaksana.
Istilahnya seperti "memasang pagar" atau mengikat. Menyengguk ini menjadi bentuk tanda keseriusan calon pengantin pria.
Tujuan dari tahap ini agar sang gadis tidak dapat diganggu oleh senggung (semacam hewan musang) atau tidak diganggu oleh laki-laki lain.
Keluarga laki-laki akan datang mengirimkan utusan ke rumah sang gadis sambil membawa tenong/sangkek.
Sebuah anyaman bambu yang berbentuk bulat atau persegi empat dan dibungkus dengan kain batik bersulam benang emas.
BACA JUGA:5 Alat Musik Khas Sumatera Selatan, Nomor 2 Populer Dikalangan Warga Lokal Palembang
3. Berasan
Adalah musyawarah kedua belah pihak keluarga besar calon mempelai.
Pada pertemuan ini akan diputuskan persyaratan pernikahan baik secara adat maupun secara agama, serta tahap prosesi adat selanjutnya.
Syarat pernikahan secara agama adalah penentuan mahar atau mas kawin.
Sementara persyaratan pernikahan secara adat dilaksanakan sesuai kesepakatan.
Apakah Adat Berangkat Tigo Turun, Adat Berangkat Duo Penyeneng, Adat Berangkat Adat Mudo, Adat Tebas, atau Adat Buntel Kadut.
Masing-masing memiliki persyaratan yang berbeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: