Honda

Sudah Mendunia ! 5 Tarian Tradisional Sumatera Selatan Ini Terkenal Unik, dan Digemari Segala Usia

Sudah Mendunia ! 5 Tarian Tradisional Sumatera Selatan Ini Terkenal Unik, dan Digemari Segala Usia

Terian Gending Sriwijaya terpopuler di Sumsel-- Instagram Palembang.info

BACA JUGA:Bingung Beli Pempek Buat Oleh-oleh Di Palembang, 7 Rekomendasi Toko Legendaris Ini Jadi Pilihan

Setelah itu, mereka akan pulang kembali lagi ke kahyangan.

Karena hal kepercayaan inilah, Tari Sambut Silampari biasa ditampilkan dalam sebuah pesta pernikahan masyarakat setempat. Orang-orang percaya, tarian ini akan membawa sukacita dalam acara tersebut.

2.Tari Gending Sriwijaya

Tari Gending Sriwijaya akan menjadi yang pertama muncul di dalam pikiran kamu jika berbicara tentang tarian asal Sumsel.

Dahulunya, tarian ini digunakan sebagai kesenian yang menyambut tamu-tamu raja.

BACA JUGA:Menyibak Pesona Desa Saga di Bangka Belitung yang Merupakan Desa Terkaya Di Kabupaten Belitung

BACA JUGA:Ternyata Ini Loh, 5 Tipe Mobil yang Paling laku Di Indonesia, Ada yang Harga Sekennya Mulai Rp50.000.000

Itu sebabnya, kalau diperhatikan penampilan penarinya juga terkesan mewah dan berkelas.

Untuk menampilkan Tari Gending Sriwijaya, dibutuhkan sembilan orang penari dan dua orang pengiring yang bertugas membawa payung dan tombak.

Kesembilan penari tersebut akan dibalut busana adat yang terdiri dari aesan gede, selendang mantri, paksangkong, dodot, dan tanggai.

Semua merupakan ciri khas dari Sumatera Selatan.

BACA JUGA:SIMAK ! 5 Merek Smartphone Dengan Kamera Terbaik 2024, Harga Mulai Dari Rp3.000.000

BACA JUGA:Menyibak Pesona Desa Saga di Bangka Belitung yang Merupakan Desa Terkaya Di Kabupaten Belitung

Uniknya, para penonton tarian tersebut juga harus berpartisipasi.

Mereka akan diberi tepak yang berisi kapur, pinang, sirih, dan ramuan lainnya.

Hal ini sebagai rasa syukur akan kedatangan tamu ke Bumi Sriwijaya.

Lalu, bagaimana kemudian tarian ini bisa menjadi populer di tanah air.

2. Tari Erai-Erai

BACA JUGA:Inilah 4 Tradisi Menarik Wong Palembang Saat Sambut Hari Raya Idul Fitri, Kamu Tahu?

BACA JUGA:5 Rekomendasi Dress Code yang Wajib Kamu Tahu Ketika Ingin Hadir Disebuah Acara, Jangan Sampai Salah Kostum Ya

Salah satu tarian yang memiliki makna dalam setiap gerakannya adalah Tari Erai-Erai yang berasal dari suku Lematang.

Kata erai-erai sendiri berasal dari bahasa setempat yang berarti serumpun.

Kata tersebut juga bisa dimaknai bahwa walaupun bercerai-berai, tetapi tetap satu. 

Konsep kebersamaan dan persatuan tersebut sangat kental dalam Tari Erai-Erai.

Tarian ini menceritakan kegembiraan masyarakat adat Lematang ketika waktu panen padi tiba.

BACA JUGA:5 Film Terlaris Sepanjang Masa Di Indonesia Dengan Penjualan Tiket Terbanyak, Nomor 2 Wow Banget

BACA JUGA:Naga yang Ada Di Sungai Musi Muncul Untuk Memberikan Sebuah Pertanda, Benarkah?

3.Tari Begambo

Ini merupakan tarian khas daerah Toman yang berada di Sumatera Selatan.

Dalam pementasannya, seni tari tersebut mengisahkan kebiasaan orang-orang Toman ketika akan menanam gambo atau biasa disebut juga daun gambir.

Jangan heran kalau gerakan yang ada pada Tari Begambo seakan-akan seperti orang yang tengah menanam, merawat, hingga memanen hasil bumi.

Dalam hal ini adalah gambo.

BACA JUGA:Mengintip Sejarah Tambang Batu Bara Tertua di Indonesia, Konon Terdapat Kisah Manusia Rantai, Kamu Tahu?

BACA JUGA:5 Rekomendasi Tempat Wisata yang Lagi Populer Di Palembang, Bisa Temani Liburan Akhir Pekanmu

Tarian tersebut ditampilkan secara berkelompok. Tentunya, dengan suasana yang ceria dan energik.

4.Tari Tanggai

Sebuah seni tari juga bisa berfungsi sebagai sarana ritual kepercayaan, lho.

Inilah yang dialami Tari Tanggai.

Tarian tersebut ternyata sudah ditampilkan sejak abad ke-5 Masehi.

BACA JUGA:Harga Rp1 Jutaan, 6 HP Samsung Ini Punya Spesifikasi Menawan, Main Game Mobile Legends Lancar

Pada saat itu, kesenian tersebut digunakan sebagai sebuah persembahan kepada Dewa Siwa.

Fungsi utama tari tersebut adalah menghantarkan sesaji yang berupa buah-buahan dan aneka bunga.

Itu sebabnya, seni tari ini dianggap sakral oleh masyarakat Palembang, Sumatera Selatan.

Disebut tari tanggai karena para penarinya mengenakan atribut tanggai atau kuku palsu di delapan jari (kecuali ibu jari).

Pada tahun 1920-an, Tari Tanggai tidak lagi menjadi bagian dari upacara ritual kepercayaan saja.

BACA JUGA:5 Pantai Indah Di Bangka Belitung Ini Bisa Kamu Datangi Ketika Libur Lebaran Idul Fitri 1445 H

BACA JUGA:Bikin Kamu Tambah Cinta Pasangan, Inilah Khasiat Utama Batu Akik Sulaiman Madu

Tarian ini berubah fungsi menjadi salah satu cara cari jodoh para orang tua Palembang.

Nama acara perjodohan tersebut adalah Rasan Tuo.

Di mana dua keluarga melakukan pertemuan untuk menjodohkan anak perempuan dan laki-lakinya.

Barulah pada tahun 1965 tarian ini berfungsi sebagai tarian yang ditampilkan untuk acara kenegaraan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: