RDPS
Honda

Bukan Jokowi! Inilah Dalang di Balik Perubahan Luar Biasa Kereta Api Indonesia, Jangan Lupa

Bukan Jokowi! Inilah Dalang di Balik Perubahan Luar Biasa Kereta Api Indonesia, Jangan Lupa

Proyek Kereta Api Sumatera yang tidak diketahui nasibnya setelah dicoret Jokowi-Alhadi Farid-palpres.com

Jika tidak memiliki tiket maka tidak ada kesempatan untuk melanjutkan perjalanan, walaupun menyogok kondektur atau membawa nama orang dalam.

Perubahan juga dilakukan pada KRL, layaknya KRL di negeri sakura.

BACA JUGA:Dompet Aman, 7 Jalan Tol Ini Beroperasi Gratis Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

BACA JUGA:HORE! Berikut Ini Daftar Penerima Bansos 600 Ribu, Dicairkan Hari Ini Hingga Setelah Lebaran

Dari yang awalnya tidak ada AC, pintu yang selalu terbuka, penumpang bebas menempati bagian mana saja, naik di atas gerbong, pengamen dan pedagang asongan bebas berkeliling kini sudah tidak ada lagi. 

Semua sudah berganti dengan AC yang dingin, wangi, kursi empuk, ada tempat duduk prioritas, bahkan ada gerbong khusus wanitanya.

Selain perubahan yang nampak di masyarakat seperti infrastruktur dan pelayanan, PT KAI juga melakukan perubahan yang sangat penting.

Perubahan penting itu adalah pada mainset, budaya kerja, dan organisasi pada seluruh karyawan atau manajemen PT KAI.

BACA JUGA:MANTAP! Tetap Berkerja Ketika Idul Fitri 1445 Hijriah, Ini Bentuk Dedikasi Perwira PT Elnusa Tbk

BACA JUGA:Jawa Barat Bangun Jembatan Termahal di Dunia, Adopsi Teknologi Jepang dan Italia, Kapan Selesai?

Sejak itu Perkeretaapian di Indonesia benar-benar memiliki wajah yang baru dan  membuat masyarakat merasa salut luar biasa. 

Salah satu contoh nyata pada saat itu adalah, ketika untuk pertama kali ada penumpangnya diturunkan akibat ketahuan merokok. 

Bagi masyarakat luas tindakan itu adalah bentuk ketegasan dalam menerapkan aturan yang paling sederhana tapi mengesankan.

Jangan lupa, di balik perubahan luar biasa ini ada sosok yang tak boleh diabaikan. Siapakah dia?

BACA JUGA:KEREN! Sangatta Field Catatkan Produksi Minyak Tertinggi Sejak 1987, Ini Jumlah Produksinya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: