Honda

Dapat Instruksi Presiden, Bali Bangun Istana Kepresidenan Seluas 19 Hektare, Kalahkan IKN?

Dapat Instruksi Presiden, Bali Bangun Istana Kepresidenan Seluas 19 Hektare, Kalahkan IKN?

Ilustrasi istana kepresidenan di Bali seluas 19 hektare-pixabay-

PALPRES.COM - Sesuai instruksi Presiden, Bali membangun istana kepresidenan seluas 19 hektare.

Pembangunan istana kepresidenan di Bali ini tak bisa ditolak lantaran merupakan perintah dari orang nomor 1 di Indonesia.

Tujuan pembangunan proyek ini sebagai tempat peristirahatan presiden dan tamu negara ketika berkunjung ke Bali.

Lokasinya sendiri berjarak sekitar 40 kilometer dari Denpasar yang berupa lahan seluas 19 hektare.

BACA JUGA:Nikmati Diskon hingga 50 Persen di UMKM Binaan Bank Sumsel Babel Selama Proliga 2024, Caranya Begini

BACA JUGA:Banjir di Baturaja, Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Pastikan Penyaluran BBM dan LPG Tetap Lancar

Wilayahnya juga dikelilingi oleh pegunungan dengan suhu udara yang dingin dan lembab.

Proyek istana kepresidenan ini cukup menantang lantaran berada di ketinggian sekitar 700 mdpl.

Sebab, material proyek harus diangkut ke daerah pegunungan dengan jalan yang berkelok.

Pemilihan lokasi ini dikaraenakan memang kondisi alamnya yang tenang dan jauh dari keramaian kota.

BACA JUGA:Melejit, Harga Emas Antam Hari Ini di Butik LM Palembang Tembus Rp1.326.000 per Gram

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru 2024 dari Perusahaan Farmasi PT Tempo Scan Pacific Tbk

Diketahui, pembangunan istana kepresidenan di Bali ini dilakukan dalam beberapa tahap.

Pasalnya, ada jumlah bagian yang harus dikerjakan dengan sangat hati-hati.

Dalam istana itu dibangun 2 gedung utama yang diberi nama Wisma Merdeka dan Wisma Negara.

Wisma Merdeka mempunyai luas mencapai 1.200 m2 yang berfungsi untuk menerima tamu negara.

BACA JUGA:8 Tanaman yang Dipercaya Bisa Mengusir Makhluk Halus di Sekitar Rumah, Coba Tanam Supaya Rumah Tentram

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Gelar Rapat Pembersihan Lahan HGU PT Bumi Sawindo Permai di Wilayah IUP PTBA

Sedangkan Wisma Negara mempunyai luas 1.476 m2 yang difungsikan untuk ruang khusus bagi tamu negara.

Tak hanya itu, ada juga 3 gedung pendukung yaitu Wisma Yudhistira, Wisma Bima dan Balai Wantilan.

Ternyata, proyek itu merupakan instruksi langsung dari Presiden Soekarno pasca proklamasi.

Setelah istana kepresidenan jadi, kemudian diberi nama sebagai Istana Tampak Siring yang lokasinya berada di Kabupaten Gianyar Bali.

BACA JUGA:Tergolong Langka, 10 Jenis Tanaman Hias Ini Bernilai Fantastis di Bulan Mei 2024

BACA JUGA:8 Kampus Luar Negeri yang Paling Diminati Orang Indonesia, Ada Kampus Impianmu?

Mulai dikerjakan tahun 1957, proyek tersebut baru selesai penuh pada tahun 1960.

Istana Tampak Siring adalah istana kepresidenan pertama yang dibangun setelah Indonesia merdeka.

Sebab, beberapa istana kepresidenan yang ada merupakan bekas peninggalan kolonial Belanda.

Banyak tamu negara yang telah mengunjungi tempat indah di Bali tersebut.

BACA JUGA:Inilah Bacaan Ajian Qulhu Geni dan Qulhu Sungsang Sunan Ampel, Raja Jin Tanah Jawa Sampai Tunduk

BACA JUGA:PANAS! 4 Wartawan Senior Berebut Kursi Ketua PWI OKI, Siapa Terkuat? Ini Sosoknya

Seperti Raja Bhumibol Adulyadej dari Thailan dan permaisurinya pada 1957.

Kemudian Presiden Tito dari Yugoslavia, Presiden Ne Win dari Myanmar, termasuk Kaisar Hirohito dari Jepang.

Bukan itu saja, masih banyak lagi pemimpin negara sahabat yang datang ke Istana Tampak Siring di Bali.

Jadi, apakah Istana Tampak Siring mempunyai luas yang dapat mengalahkan Istana Kepresidenan di IKN?

BACA JUGA:5 Mobil Klasik Rilis Tahun 80an yang Saat Ini Masih Diburu Para Kolektor, Nomor 4 Ga Nyangka Banget

BACA JUGA:WOW! Ini 4 Kelebihan Motor Vario 125, Andalannya Anak Muda

Ternyata, luasnya masih kalah jauh dari IKN, dimana luas Istana Kepresidenan mencapai 55 hektare.

Namun demikian, Istana Kepresidenan di Bali tetap menjadi tempat yang spesial bagi Presiden RI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: