Honda

IKN Bersinar Terang, Perusahaan Arab Saudi Investasi Infrastruktur Kelistrikan 6 Miliar USD

IKN Bersinar Terang, Perusahaan Arab Saudi Investasi Infrastruktur Kelistrikan 6 Miliar USD

Ilustrasi suplai energi listrik di IKN Kalimantan Timur yang dipasok perusahaan Arab Saudi -pixabay-

PALPRES.COM - Semakin masifnya pembangunan infrastruktur di IKN Kalimantan Timur tentunya membutuhkan suplai energi yang besar.

Suplai energi di ibu kota baru Indonesia ini ternyata tak lepas dari perhatian perusahaan energi Arab Saudi yang juga penggarap Megaproyek Neom City.

Tanpa ragu, perusahaan Arab Saudi menunjukkan komitmentnya mendukung pasokan energi yang bikin IKN bersinar terang nantinya.

Dalam giat bilateral RI - Arab Saudi di Kota Riyadh, komitmen perusahaan energi berskala dunia ini dipertegas dengan adanya Letter of Intent (LoI).

BACA JUGA:Bupati Panca Buka Musrenbang, Yuks Lihat Apa yang Menjadi Priotas Pembangunan di Ogan Ilir

BACA JUGA:Kemenag Sidak 2 Katering Jemaah Haji Indonesia, Pastikan Proses Memasak Sesuai Ketentuan

Pada Oktober 2023, LoI tersebut disampaikan langsung kepada Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono.

Tentunya, dengan masuknya investor dari perusahaan energi berbasis EBT ini terbilang mencerahkan masa depan ibukota Nusantara.

Pasalnya, emiten satu ini bukan sembarang perusahaan energi, karena rekam jejaknya telah diakui berbagai negara di dunia.

Dimana perusahaan Arab Saudi yang bergerak di sektor energi ini telah berhasil mensuplai pasokan listrik lebih dari 50 gigawatt.

BACA JUGA:RUPS Indosat Bagikan Dividen Rp2,16 Triliun, Siap Perkuat Transformasi Menuju AI Native TechCo

BACA JUGA:Pesaing Berat Honda Tiger! Ini Dia Yamaha Scorpio Z yang Harga Bekasnya Rp 10 Jutaan Saja

Lantas, perusahaan Arab Saudi apa yang disebut sebagai satu-satunya pengembang sektor energi di Megaproyek Neom City yang berniat investasi di IKN?

Ya, perusahaan tersebut bernama ACWA Power yang berbasis di Arab Saudi serta memiliki bidang spesialisasi proyek infrastruktur kelistrikan.

Didirikan tahun 2004, perusahaan energi Arab Saudi ini tercatat telah mempunyai 4000 karyawan.

Sebagai kelanjutan dari adanya LoI, studi kelayakan pengembangan energi baru terbarukan di ibukota Nusantara pun dikerjakan.

BACA JUGA:New Citroen C3 Aircross SUV Hadir di Palembang, 500 Pembeli Pertama Gratis BBM Senilai Rp10 Juta

BACA JUGA:5 HP dengan Layar Minimal 7 Inci Mengusung Performa Terbaik, Dengan Harga Ga Bikin Kantong Jebol

Informasinya, kebutuhan listrik IKN diproyeksikan akan memerlukan 7 gigawatt dengan potensi investasi mencapai 6 miliar USD.

Kabar terbarunya, OIKN telah menetapkan kolaborasi dengan ACWA Power dalam memasok kelistrikan di IKN Kalimantan Timur per April 2024.

Sedangkan sektor yang akan diseriusi oleh perusahaan Arab Saudi merupakan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.

Untuk kelanjutan kerjasama Pemerintah RI dengan Arab Saudi mengenai pengembangan infrastruktur listrik di IKN juga dipertegas dengan Memorandum of Understanding (MoU).

BACA JUGA:CANGGIH! Ada Lift di Jembatan Sepanjang 1,1 KM di Riau, Selalu Ramai Pengunjung

BACA JUGA:3 Jenis Bansos PENA Kemensos Yang Dibagikan Ke UMKM Rp. 6 Juta, Intip Cara Pengajuannya!

Sedangkan pihak yang terlibat adalah PT Bina Karya (Persero) yang dalam hal ini diwakili oleh Boyke P Soebroto.

Sementara dari pihak ACWA Power diwakilkan oleh Country Director cabang Indonesia yakni Meftaur Rahman.

Menariknya lagi, kesempatan kerjasama ini diketahui perusahaan Arab Saudi juga mencatatkan kerjasama dengan PT PLN.

ACWA Power bersama PLN dan PT Pupuk Indonesia melakukan kolaborasi dalam Joint Development Study Agreement (JSDA).

BACA JUGA:Deretan Jenis Batu Akik Paling Disukai Kolektor di Tahun 2024, Cek Mana yang Anda Suka

BACA JUGA:Inilah Bacaan Ajian Qulhu Geni dan Qulhu Sungsang Sunan Ampel, Raja Jin Tanah Jawa Sampai Tunduk

Kolaborasi studi yang dimaksud yakni dalam rangka mensukseskan pengembangan green hydrogen.

Demikian informasi mengenai IKN bersinar terang dengan adanya pasokan investasi dari perusahaan Arab Saudi senilai 6 miliar USD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: