Honda

Rata-rata 100 Jamaah Haji Tersasar di Madinah Tiap Hari, Mereka Lupa Lokasi Hotel

Rata-rata 100 Jamaah Haji Tersasar di Madinah Tiap Hari, Mereka Lupa Lokasi Hotel

Rata-rata 100 Jamaah Haji Tersasar di Madinah Tiap Hari-Unsplash.com/Zawawi Rahim -

PALPRES.COM - Sejak dimulainya gelombang kedatangan jamaah haji Indonesia di Madinah, Arab Saudi, kasus jemaah haji tersasar makin sering terjadi. 

Rata-rata 100 jamaah haji tersesat setiap hari. 

Mereka kebingungan saat hendak kembali ke penginapannya. 

Data ini belum termasuk kasus tersasar yang ditangani oleh petugas haji lainnya. 

BACA JUGA:Jemaah Haji Kloter 9 Embarkasi Palembang Tiba di Asrama Haji Sumsel, Kloter 3 Bergerak Ke Mekkah

BACA JUGA:Jemaah Calon Haji Wajib Memakai Kartu Pintar untuk Masuk Arafah

Penyebabnya beragam, mulai dari tertinggal rombongan, lupa rute balik hotel, kebingungan gara-gara keluar masjid lewat pintu yang berbeda, atau faktor lain.

Sepanjang Selasa 21 Mei 2024 sore hingga Rabu 22 Mei 2024 Waktu Arab Saudi, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di sektor khusus Masjid Nabawi mencatat ada 109 jamaah yang kesulitan untuk kembali ke tempat penginapannya.  

Dari jumlah itu, 70 orang jamaah harus diantarkan ke hotelnya oleh petugas. 

Sedangkan sisanya dijemput oleh jamaah satu rombongannya atau pimpinan kloternya. 

BACA JUGA:Suhu 41 Derajat Celcius di Madinah, Jemaah Haji Palembang Keluhkan Pusing dan Bibir Pecah-pecah

BACA JUGA:Diikuti 265 Orang, Wabup Ogan Ilir Buka Bimbingan Manasik Haji

Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi PPIH Arab Saudi Surnadi menjelaskan, memang sampai saat ini masalah jamaah kesasar menjadi insiden paling dominan ditangani oleh petugas di area Masjid Nabawi. 

"Namun, Alhamdulillah, semua hal itu bisa diatasi. Semua jamaah bisa kembali ke hotelnya," ujarnya. 

Sejak awal, kata Surnadi, PPIH memang sudah mengantisipasi potensi ini. 

"Karena itu, di area Masjid Nabawi ditempatkan petugas khusus di seluruh sektor," katanya. 

BACA JUGA:Embarkasi Palembang Berangkatkan Jemaah Haji Kloter 8, Tersisa 1 Kelompok Terbang dari Gelombang Pertama

Nantinya, petugas inilah yang akan membantu pemulangan jamaah. 

"Bisa diantar ke hotel oleh petugas, atau menghubungi ketua kloternya," katanya. 

Sejumlah jamaah yang berada di kawasan Nabawi memang mengaku sedikit bingung. 

"Alhamdulillah akhirnya dibantu petugas," kata Isqaha, jamaah asal embarkasi Lampung. 

Sebanyak 3.425 jamaah Indonesia yang tergabung dalam delapan kelompok terbang (kloter) pertama telah diberangkatkan ke Makkah menggunakan bus. 

Sebelumnya calon jamaah haji tersebut sudah berada di Madinah selama sembilan hari.

Tim Media Center Kementrian Agama, Widi Dwinanda mengatakan, sebelum melaksanakan umrah wajib para jamaah tersebut akan mengambil miqat makani (tempat) untuk berihram di Masjid Dzilhulaifah atau biasa disebut Bir Ali.

Widi menambahkan karena bus yang membawa jemaah hanya diizinkan berhenti 15-30 menit di Bir Ali. 

Calon jemaah haji diimbau agar memakai kain ihram, mandi, dan berwudhu dari hotel masing-masing guna menghemat waktu. 

Selanjutnya, jamaah tinggal salat sunnah dan niat umrah di Bir Ali.

Selain itu, menurut Widi, bagi jemaah yang sedang dalam kondisi kurang sehat, lansia dan disabilitas disarankan untuk tidak turun dari bus. 

Niat umrah bisa dilakukan di atas kendaraan saat tiba di Bir Ali.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: