Honda

Antisipasi Ledakan Lansia, Ini Langkah Pemkab OKU Timur Tingkatkan Kualitas Hidupnya

Antisipasi Ledakan Lansia, Ini Langkah Pemkab OKU Timur Tingkatkan Kualitas Hidupnya

Ketua TP PKK Kabupaten OKU Timur Sheila Noberta meresmikan Sekolah Lansia Sebiduk Sehaluan pada Senin 27 Mei 2024.-palpres.com/Arman Jaya-

PALPRES.COM - Antisipasi ledakan lansia, ini langkah Pemkab OKU Timur tingkatkan kualitas hidupnya.

Pemkab OKU Timur menaruh perhatian tinggi kepada penduduk lanjut usia atau lansia.

Pasalnya, jumlah lansia di Kabupaten OKU Timur melonjak signifikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase penduduk lansia di Kabupaten OKU Timur adalah sebesar 10,98 persen.

BACA JUGA:Indonesia Wajib Waspada! Malaysia Borong Roket Artileri Canggih Senilai Rp23 Triliun

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru PT Honda Prospect Motor Lulusan SMK tersedia 2 Posisi

Angka ini menjadi yang tertinggi ketiga di Sumatera Selatan setelah Kota Pagar Alam dan Kota Palembang.

Tingginya jumlah penduduk lansia jadi perhatian Pemerintah Kabupaten OKU Timur.

Ini menjadi tantangan tersendiri untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk lansia. 

Menggandeng TP PKK Kabupaten OKU Timur, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) meluncurkan Sekolah Lansia Sebiduk Sehaluan pada Senin 27 Mei 2024.

BACA JUGA:Kasus Vina Cirebon: Pegi Alias Perong Bakal Ajukan Praperadilan, Hotman Paris Unggah Amar Putusan

BACA JUGA:GEN Z WAJIB BACA! Ini 9 Tips Membangun Kebiasaan Hidup Sehat Sejak Dini, Bekal untuk Di Masa Tua Nanti

Peresmian sekolah lansia ini dilakukan oleh Ketua TP PKK Kabupaten OKU Timur, dr Sheila Noberta SpA MKes didampingi Kepala DPPKB Zainal Abidin SSiT MM di Aula Kantor DPPKB.

Dalam sambutannya, Sheila mengatakan, peluncuran sekolah lansia ini karena terjadi lonjakan jumlah lansia di OKU Timur. 

Ledakan penduduk di usia senja harus bisa menghadirkan masalah baru apabila para lansia tidak dibekali ilmu pengetahuan. 

"Harapan hidup lansia di OKU Timur itu tinggi, tapi kita harus siap dengan segala bentuk masalah yang akan kita temui di usia lansia. Oleh karena itu, kita perlu membekalinya dengan ilmu-ilmu yang mencakup 7 dimensi," tuturnya.

BACA JUGA:Mendidik Banget! 13 Rekomendasi Game Terbaik Untuk Anak, Bermain Sambil Belajar

Tujuh dimensi yang dimaksud, yakni dimensi spiritual, dimensi intelektual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi profesional dan vokasional serta dimensi lingkungan.

"Dengan adanya Sekolah Lansia ini dapat menjadi solusi sebagai tempat para lansia untuk mengisi waktu di masa pensiun, karena memang 7 dimensi ini harus betul-betul diberdayakan di usia lansia," tegasnya.

Di hadapan para lansia, Sheila menjelaskan di dalam tubuh manusia terdapat hormon bahagia. 

Di antaranya Hormon Endorfin dan Dopamin.

"Salah satu cara untuk mengeluarkan hormon tersebut adalah dengan ice breaking, yel-yel, bergerak/olahraga, senyum simetris selama 7 detik dan beribadah," jelasnya.

Ia berharap kehadiran sekolah lansia di OKU Timur bisa membantu menjadikan lansia mandiri, smart, produktif, dan tentunya bahagia.

Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Taruna Rosevelt dalam sambutannya mengapresiasi Sekolah Lansia Sebiduk Sehaluan.

"Kami sangat mengapresiasi atas launchingnya Sekolah Lansia Sebiduk Sehaluan. Ini launching perdana di Kabupaten OKU Timur dan kami berharap akan ada sekolah lansia lainnya di setiap kecamatan, ini sangat bermanfaat karena para lansia ini diberikan ruang waktu dan tempat untuk berkarya, mencari inspirasi, bersilaturahmi," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala DPPKB Kabupaten OKU Timur Zainal Abidin, SSiT, MM dalam laporannya menyebutkan, sekolah lansia ini adalah yang kedelapan di Sumsel. 

Saat ini sebanyak 30 peserta yang terdaftar. 

"Mudah-mudahan dengan jumlah 30 peserta ini, nantinya bisa mengembangkan dirinya menjadi lansia yang tangguh," harapnya.

 

Tips Menjadi Lansia yang Produktif dan Percaya Diri

Sering kali lansia mengalami keterbatasan untuk melakukan sesuatu. Bukan karena keterbatasan fisik, tetapi karena orang-orang terdekat yang membatasi pergerakannya.  

Biasanya hal ini terjadi karena pola pikir orang di sekitar lansia yang menginginkan orang tua atau kakek dan neneknya tidak melakukan banyak hal karena akan menimbulkan penyakit.  

Namun, faktanya pola pikir tersebut justru akan membuat lansia menjadi depresi karena merasa berbeda ataupun stres lantaran diperlakukan seperti anak kecil.  

Dr. Abidinsyah Siregar,DHSM, MBA, MKes, pendiri dan inisiator GOlansia mengatakan, jika lansia dibiarkan berdiam diri akan menyebabkan percepatan pikun dan menyebabkan kondisinya semakin parah.  

Ia menyampaikan tips yang bisa diterapkan untuk menjadi lansia yang produktif dan percaya diri. 

 

1. Berkumpul atau Berinteraksi  

Menjadi lansia harus lebih banyak berinteraksi dengan banyak orang atau berkumpul bersama teman-teman.  

Hal ini dapat mengatasi stres dan membantu lansia merasa lebih bahagia karena interaksi yang dilakukan.  

 

2. Banyak Bergerak 

Menjadi lansia harus melakukan banyak gerakan fisik seperti olahraga minimal 30 menit setiap harinya dan 3 kali dalam seminggu. 

Gerakan yang bisa dilakukan adalah jalan-jalan keliling komplek, membersihkan motor atau mobil, pekerjaan rumah, dan aktivitas lain yang membutuhkan seluruh pergerakan pada otot tubuh.  

 

3. Berbicara  

Untuk menjadi lansia yang aktif, harus sering berkomunikasi secara aktif dan tidak berdiam diri.  

Hal ini juga harus disupport keluarga yang mengajak para lansia untuk berkomunikasi setiap hari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: