Honda

Nilainya Rp24 Kuadriliun, Megaproyek Kota NEOM Arab Saudi Berakhir Realistis, Progresnya?

Nilainya Rp24 Kuadriliun, Megaproyek Kota NEOM Arab Saudi Berakhir Realistis, Progresnya?

Ilustrasi megaproyek smart city kota NEOM Arab Saudi senilai Rp24 kuadriliun -pixabay-

BACA JUGA:ASEAN Cup 2024 Tak Masuk Hitungan Shin Tae-yong, Bakal Mainkan Timnas Indonesia B

Di saat bersamaan megaproyek ini sangat diminati masyarakat dunia, terutama masyarakat Arab Saudi sendiri.

Pasalnya, kota cerdas ini digadang bakal memberikan pemasukan Arab Saudi hingga $100 miliar per tahun.

Seperti dikutip dari penelitian Stephen Grand dan Katherine Wolff (2020, 37), sang putra mahkota berharap NEOM bakal menghasilkan US$ 100 miliar setiap tahunnya pada 2023 mendatang.

Lantas, mengapa proyek ini bentang panjangnya menciut drastis?

BACA JUGA:4 Kampus Terbaik di Inggris Versi QS WUR 2024, Nomor 2 Paling Diminati Calon Maba Dunia

Ya, salah satu faktor penyebab utama panjang bentang The Line NEOM adalah permasalahan kesiapan dana.

Pemukiman yang disebut bakal mempunyai suasana kota vertikal tersebut berakhir tersendat dan makin realistis, lantaran anggaran dana tahun 2024 yang belum juga disetujui.

Penantian persetujuan anggaran ini di tengah cadangan kas pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang disebut makin menyusut.

Ketika diamati perkembangan keuangan pemerintahnya sendiri, bisa dipahami negara ini tengah survive mengadapi pertumbuhan ekonomi yang melambat akhir-akhir ini.

BACA JUGA:Jelang Idul Adha, PTBA Gelar Pelatihan Penyembelihan Hewan Kurban, Dikuti 123 Orang Peserta

Dimana PDB rill Arab Saudi menyusut sebesar 1,8 persen di kuartal pertama 2024.

Hal ini dipengaruhi pula adanya pemangkasan produksi minyak.

Tak hanya itu, harga minyak yang menyusut juga menjadi salah satu faktor penyumbang beratnya kondisi ekonomi di negara tersebut.

Dari kapasitas produksi semula 12 juta barrel per hari, kini pihaknya hanya memperoduksi sekitar 9 juta barrel per harinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: