Honda

7 Hari Pencarian, Satu Korban Terseret Arus Banjir di Semidang Aji OKU Belum Ditemukan

7 Hari Pencarian, Satu Korban Terseret Arus Banjir di Semidang Aji OKU Belum Ditemukan

Tim SAR Gabungan saat melakukan pencarian satu korban tersisa yang hilang, dalam peristiwa banjir di Desa Batang Hari Kecamatanb Semidang Aji Kabupaten OKU.-Basarnas Palembang-

OKU, PALPRES.COM – Setelah tujuh hari melakukan pencarian terhadap korban terseret arus banjir di Desa Batang Hari Kecamatanb Semidang Aji Kabupaten OKU, Tim SAR Gabungan hari ini Rabu 29 Mei 2024, menghentikan operasi pencarian.

Dimana tiga orang berhasil ditemukan, semengtara satu orang belum ditemukan dan dinyatakan hilang

Kepala Kantor Basarnas Sumsel Raymond Konstantin, S.E., didampingi Kasubsi Operasinya Manca Rahwanto, S.E., menjelaskan bahwa di hari ke tujuh ini upaya Tim SAR gabungan telah dimaksimalkan.

Seperti pencarian tak hanya dilakukan melalui jalur sungai, tetapi juga melalui penyisiran jalur darat.

Dimana area pencariannya diperluas hingga radius 40 km², serta penyebaran informasi kepada masyarakat disepanjang pesisir Sungai Ogan.

“Namun hingga sore hari ini yang merupakan hari terakhir pencarian, korban belum juga ditemukan. 

Setelah dilakukan koordinasi dan evaluasi bersama antara Tim SAR gabungan dan pihak keluarga korban, disepakati bahwa Operasi SAR dinyatakan dihentikan dan ditutup,” tegas Raymond.

Sesuai dengan Undang-undang Pencarian dan Pertolongan (SAR) No.29 Tahun 2014 Pasal 34, menurut Raymond, Operasi SAR dilaksanakan paling lama tujuh hari.

Selanjutnya akan dilakukan pemantauan, mengingat tidak ada tanda-tanda keberadaan korban.

“Namun, saat dalam masa pemantauan apabila ada laporan indikasi keberadaan korban, maka Operasi SAR dapat dibuka kembali,” ujar Raymond

Tim SAR Gabungan terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD OKU, SAR MTA OKU, PMI dan masyarakat, sebelumnya berhasil menemukan tiga orang korban dalam keadaan meninggal dunia.

“Dimana dua orang korban ditemukan pada Jumat 24 Mei 2024, atas nama Hartati binti Nano (60) dan Naslaini binti Kuing (58).

Sedangkan satu orang lagi ditemukan pada hari Sabtu 25 Mei 2024, atas nama Firmansyah bin Imron (47),” papar Raymond.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa banjir yang merenggut korban jiwa itu terjadi Kamis, 25 Mei 2024, sekitar pukul 01.00 WIB, di tikungan Jalan Lintas Sumatra, Desa Batang Hari.

Saat itu debit air sungai mengalami kenaikan, dan sudah menggenangi jalan.

Namun dua kendaraan yaitu dump truck dan travel engkel elf dari Lampung mencoba untuk menerobos genangan banjir. 

Saat menerobos genangan banjir, tiba-tiba debit air kembali naik disertai dengan arus yang semakin deras yang membawa material kayu/pohon besar.

Kondisi itu menyebabkan kedua kendaraan tersebut berhenti. 

Melihat debit air yang terus meningkat, sopir dan kernet mobil dump truck atas nama Ranto Pardede Bin P. Pardede (33) dan Iwan Bin Juair (34),  seorang penumpang mobil engkel Elf atas nama Erwansyah (39), keluar menerobos air menuju ke arah atap rumah warga.

Sedangkan 6 orang penumpang mobil elf, bertahan diatas atap mobil. Namun karena derasnya arus, seketika mobil engkel elf dan 6 orang tersebut ikut terseret arus. 

Tak berselang lama dari keenam orang penumpang yang terseret arus, 1 orang penumpang atas nama sukurman (60) berhasil menyelamatkan diri.

Sedang seorang lagi penumpang atas nama Hajifa (7) ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia, sementara empat orang lainnya dinyatakan hilang.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: