Honda

All Eyes on Rafah: Kamp Pengungsi Rafah Seperti Lautan Api, Israel Tetap Ngeles Walau Dunia Mengecam Keras

All Eyes on Rafah: Kamp Pengungsi Rafah Seperti Lautan Api, Israel Tetap Ngeles Walau Dunia Mengecam Keras

Slogan All Eyes on Rafah kini digaungkan hampir diseluruh penjuru dunia-tangkapan layar-Instagram

Tapi Israel bukannya sadar namun mereka kembali melakukan serangan pada Selasa 28 Mei 2024 waktu setempat.

Otoritas Gaza kembali melaporkan setidaknya 21 orang tewas akibat serangan tersebut. 

BACA JUGA:Nilainya Rp24 Kuadriliun, Megaproyek Kota NEOM Arab Saudi Berakhir Realistis, Progresnya?

BACA JUGA:Israel Kembali Bom Tenda Pengungsi di Rafah, Serangan Ketiga Dalam 48 Jam terakhir

Mirisnya lagi, gempuran ke Rafah dimulai militer Israel beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan serangan di Rafah.

Otoritas Israel justru menolak perintah tersebut dan menegaskan seragan yang mereka lakukan ke Rafah tidak beresiko mematikan bagi warga sipil Palestina yang berada di kamp pengungsian tersebut.

Kini kekhawatiran dunia internasional terhadap serangan yang dilakukan militer Israel selama tiga pekan terakhir berubah menjadi kemarahan.

Setelah militer Israel melakukan pengeboman sejak Minggu malam 26 Mei 2024 waktu setempat.

BACA JUGA:Tank Israel Masuki Pusat Kota Rafah, Hamas Berikan Perlawanan Sengit

BACA JUGA:NGELES LAGI! Bom Kamp Pengungsi, Israel Malah Salahkan Hamas

Slogan 'all eyes on rafah' merupakan seruan kepada masyarakat dunia untuk memperhatikan serangan yang dilakukan Israel terhadap Rafah di Gaza, Palestina.

Kalimat 'All Eyes on Rafah' digunakan di berbagai media sosial guna menarik perhatian masyarakat terhadap kekejaman yang terjadi di wilayah Rafah.

Sepertinya slogan 'All Eyes on Rafah' berasal dari komentar Rick Peeperkorn, direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di Organisasi Kesehatan Dunia.

Yang mana pada bulan Februari lalu mengatakan "Semua mata tertuju pada Rafah" beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan dibuatnya rencana evakuasi ke kota tersebut.

BACA JUGA:ISRAEL SEWOT! 3 Negara Eropa Ini Akhirnya Resmi Akui Negara Palestina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: