RDPS
Honda

All Eyes on Rafah: Kamp Pengungsi Rafah Seperti Lautan Api, Israel Tetap Ngeles Walau Dunia Mengecam Keras

All Eyes on Rafah: Kamp Pengungsi Rafah Seperti Lautan Api, Israel Tetap Ngeles Walau Dunia Mengecam Keras

Slogan All Eyes on Rafah kini digaungkan hampir diseluruh penjuru dunia-tangkapan layar-Instagram

BACA JUGA:Otoritas Palestina Ingin Memerintah Diwilayah Gaza, Palestina SUDAH MERDEKA?

Rencana tersebut dibuat jelang serangan Israel yang direncanakan untuk melenyapkan apa yang diklaim Netanyahu sebagai benteng terakhir kelompok militan Hamas yang tersisa.

Kalimat all eyes on rafah ini dimaksudkan sebagai sebuah permintaan bagi para pengamat agar tidak berpaling dari apa yang terjadi di kota Rafah.

Dimana setidaknya 1,4 juta orang memilih berlindung setelah melarikan diri dari pertempuran sengit di tempat lain di Gaza.

Terlebih lagi, saat ini militer Israel terus melanjutkan serangan mereka meskipun terdapat banyak penduduk sipil yang jatuh sebagai korban. 

BACA JUGA:Turki Murka!, Kecam Serangan Israel Ke Rafah, Erdogan samakan Netanyahu Dengan Pemimpin Nazi!

BACA JUGA:Kondisi Terkini Rafah Usai Serangan Brutal Israel ke Kamp Pengungsi, Seperti Neraka

Sementara itu, di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) New York, Aljazair tengah bersiap mengajukan draf resolusi menyerukan agar segera diakhirinya serangan-serangan di Rafah. 

Aljazair sudah meminta untuk pertemuan darurat Dewan Keamanan (DK) PBB digelar pada Selasa 28 Mei 2024, setelah serangan Israel ke Rafah kembali terjadi.

Bahkan, Duta Besar China untuk PBB, Fu Cong, mengharapkan voting segera dilakukan untuk draf resolusi dari Aljazair tersebut.

Pasalnya, Rafah dan para pengungsi di sana tidak bisa menunggu lebih lama lagi 

BACA JUGA:Mesir Arahkan Artileri Berat ke Tentara Israel, PERANG DIAMBANG PINTU!

BACA JUGA:Dunia Mengecam Serangan Membabi buta Israel di Kamp Pengungsi Rafah, Banyak Kepala Negara ‘Marah’ dan Mengutuk

"Sudah saatnya dewan ini (PBB) mengambil tindakan. Ini merupakan masalah hidup dan mati, ini adalah masalah darurat," ucap Duta Besar Prancis untuk PBB, Nicolas de Riviere, sesaat sebelum rapat Dewan Keamanan PBB digelar.

Sementara itu, terkait draf resolusi terbaru yang diajukan Aljazair, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan "Kami menunggu untuk melihatnya dan kemudian kami akan bereaksi".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: