Honda

Ramai Seruan All Eyes on Rafah' di Media Sosial, Ini Makna dan Penjelasannya

Ramai Seruan All Eyes on Rafah' di Media Sosial, Ini Makna dan Penjelasannya

Slogan 'All Eyes on Rafah' ramai diserukan di berbagai platform media sosial. Seruan ini merupakan salah satu bentuk dukungan untuk Palestina yang terus mendapatkan gempuran dari militer Israel-tangkapan layar instagram-all.eyes.on.rafah

PALPRES.COM - Slogan 'All Eyes on Rafah' ramai diserukan di berbagai platform media sosial.

Seruan ini merupakan salah satu bentuk dukungan untuk Palestina yang terus mendapatkan gempuran dari militer Israel.

Terlebih lagi, seruan ini ditujuan kepada Rafah yang dibombardir militer Israel dengan bom di kamp pengungsi dimulai pada Minggu malam 26 Mei 2024. 

Slogan 'All Eyes on Rafah' semakin menggema di dunia internasional pasca Israel menyerang kamp pengungsian di Rafah yang telah menewaskan puluhan orang dan ratusan orang lainnya terluka.

BACA JUGA:All Eyes on Rafah: Kamp Pengungsi Rafah Seperti Lautan Api, Israel Tetap Ngeles Walau Dunia Mengecam Keras

BACA JUGA:3 Negara Eropa Kini Akui Palestina, Total Ada 145 Negara

Lantas, apa makna dari All Eyes on Rafah? Berikut ini penjelasannya:

All Eyes on Rafah berarti 'Semua Mata tertuju pada Rafah'.

Kalimat ini merupakan sebuah seruan kepada masyarakat dunia agar memperhatikan apa yang terjadi terhadap Rafah di Gaza, Palestina.

Kalimat 'All Eyes on Rafah' digunakan di media sosial guna menarik perhatian masyarakat internasional terhadap kekejaman yang terjadi di kamp pengungsi Rafah.

BACA JUGA:Tentara Israel Sibuk Bombardir Rafah, Warganya Serbu Masjid Al Aqsa

BACA JUGA:Prancis Siap Akui Negara Palestina, Tapi Syaratnya Harus Ini

Fakta-fakta terkait slogan 'All Eyes on Rafah'

Slogan 'All Eyes on Rafah' sepertinya pertama kali berasal dari komentar Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina, Rick Peeperkorn di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dimana pada bulan Februari lalu dengan mengatakan "Semua mata tertuju pada Rafah".

Kata-kata tersebut diucapkan  beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan rencana evakuasi ke kota tersebut. 

BACA JUGA:Zona Aman Hancur Terbakar dan Jatuh Korban Jiwa, Israel Tetap Bantah Serang Zona Pengungsi di Rafah

BACA JUGA:Israel Kembali Bom Tenda Pengungsi di Rafah, Serangan Ketiga Dalam 48 Jam terakhir

Ungkapan All Eyes on Rafah ini dimaksudkan sebagai sebuah permintaan bagi para pengamat dunia untuk tidak berpaling dari apa yang sedang terjadi di kota Rafah.

Setidaknya ada 1,4 juta orang yng berlindung di sana setelah melarikan diri dari gempuran di tempat lain di Gaza. 

Bahkan Militer Israel melancarkan serangan udara dan membombardir wilayah ‘aman’ kamp-kamp pengungsi di Rafah bagian Selatan pada Minggu 26 Mei 2024 malam.

Otoritas Palestina melaporkan setidaknya ada 50 orang tewas dalam serangan bom tersebut, bahkan 200 lebih korban mengalami luka-luka.

BACA JUGA:Tank Israel Masuki Pusat Kota Rafah, Hamas Berikan Perlawanan Sengit

BACA JUGA:NGELES LAGI! Bom Kamp Pengungsi, Israel Malah Salahkan Hamas

Sebagian besar korban tewas dan luka merupakan wanita, anak-anak dan juga orang tua lansia.

Serangan bom Israel tersebut menghantam kamp pengungsi di Rafah.

Dikabarkan bahwa serangan udara Israel itu telah menghantam area Tel Al Sultan di Rafah bagian barat.

Area tersebut merupakan penampungan ribuan orang yang mencari perlindungan dan mengungsi dari perang yang terjadi.

BACA JUGA:ISRAEL SEWOT! 3 Negara Eropa Ini Akhirnya Resmi Akui Negara Palestina

BACA JUGA:Otoritas Palestina Ingin Memerintah Diwilayah Gaza, Palestina SUDAH MERDEKA?

Kebanyakan dari mereka merupakan pengunsi yang melarikan diri dari area timur Rafah yang diserbu tank-tank Israel dua pekan lalu.

Seperti diketahui, serangan yang dilakukan militer Israel terhadap Rafah dilakukan beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan perintah agar Tel Aviv segera menghentikan serangan di Rafah.

Sayangnya, otoritas Israel justru menolak perintah ICJ tersebut dan mereka tetap menegaskan serangan yang dilakukan di Rafah tidak berisiko memusnahkan warga sipil Palestina yang berada di sana.

Sebelum slogan All Eyes on Rafah membanjiri media sosial, dukungan terhadap Palestina juga sempat ramai di media sosial dengan menggunakan simbol buah semangka. 

BACA JUGA:Turki Murka!, Kecam Serangan Israel Ke Rafah, Erdogan samakan Netanyahu Dengan Pemimpin Nazi!

BACA JUGA:Kondisi Terkini Rafah Usai Serangan Brutal Israel ke Kamp Pengungsi, Seperti Neraka

Buah semangka merupakan lambing budaya dan identitas warga Palestina.

Gambar buah semangka ini merupakan sebuah bentuk protes, pertanian, kuliner dan sastra, masyarakat Palestina.

Mereka menggunakan semangka untuk merepresentasikan identitas nasional, yang berhubungan dengan tanah dan perlawanan mereka terhadap zionis Israel.

Semangka juga memiliki warna yang sama dengan warna bendera Palestina.

BACA JUGA:Mesir Arahkan Artileri Berat ke Tentara Israel, PERANG DIAMBANG PINTU!

BACA JUGA:Dunia Mengecam Serangan Membabi buta Israel di Kamp Pengungsi Rafah, Banyak Kepala Negara ‘Marah’ dan Mengutuk

Bendera Palestina terdiri dari warna merah, hijau, putih, dan hitam.

Semangka juga digunakan untuk memprotes penindasan yang dilakukan Israel terhadap bendera dan identitas Palestina.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: