Citraland
Honda

Israel Was-was, Terancam Masuk ‘Daftar Hitam’ PBB

Israel Was-was, Terancam Masuk ‘Daftar Hitam’ PBB

Bendera negara-negara Anggota PBB yang terpasang di depan Kantor Sekretariat PBB di Swiss-Wikipedia-

TEL AVIV, PALPRES.COMIsrael terancam bakal masuk ‘daftar hitamPBB, karena praktik genosida yang mereka lakukan terhadap anak-anak warga Gaza, Palestina.

Jika benar Israel masuk dalam daftar hitam PBB, maka negara itu siap-siap dikucilkan di dunia internasional.

Karena kabarnya, PBB saat ini tengah mempersiapkan sebuah resolusi untuk mengutuk pembunuhan terhadap anak-anak.

Memang setiap tahun, PBB mengeluarkan “Daftar Hitam”, khususnya pada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik bersenjata dan melakukan pelanggaran serius terhadap anak-anak.

BACA JUGA:Daftar Negara Diprediksi Bakalan Hilang dari Peta Dunia di Masa Depan, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

BACA JUGA:TAMPIL BARU!, Infinix Hot 10S 2024, Dilengkapi Fitur Canggih Incaran Gen Z, Apaantuch?!

Desakan memasukan Israel ke daftar hitam PBB, juga datang dari Human Rights Watch.

Lembaga yang konsen dengan pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM) tersebut, menduga jika PBB selama ini sengaja tidak memasukan Israel ke dalam daftar hitamnya.

Human Rights Watch memperingatkan PBB,  tindakan tidak memasukkan Israel ke daftar hitam dengan banyak fakta di lapangan telah terjadi pelanggaran serius pada anak-anak oleh negara zionis tersebut, akan mendatangkan masalah serius bagi anak-anak di Palestina.

Selain itu dasar resolusi memasukan Israel ke dalam daftar hitam PPB sangat kuat, jika melihat kekejaman yang dilakukan oleh negara zionis tersebut selama kampanye militernya di Palestina.

BACA JUGA:6 Cara Merawat Batu Akik Supaya Tetap Kinclong dengan Bahan Sederhana

BACA JUGA:Punya Tipe Convertible, Punya Stylus Pen, Laptop ini Bantu Tugas kantor Jadi Sat-Set, Buat Boss Bahagia!

Salah satunya serangan militer Israel ke kamp pengungsi Tal al-Sultan di Rafah hingga menyebabkan puluhan warga pengungsi yang didominasi anak-anak, tewas terbakar.

Peristiwa di Kamp Rafah yang disebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai tragic error tersebit, merupakan bagian kecil dari deretan kekejaman pasukan Israel pada warga Palestina, khususnya terhadap anak-anak yang menjadi korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: