Topan Remal Hantam India dan Bangladesh, 1 Juta Orang Dievakuasi
Topan Remal Hantam India dan Bangladesh, 1 Juta Orang Dievakuasi --Tangkapan layar X
PALPRES.COM- Topan Remal menerjang India dan Bangladesh yang menyebabkan hujan deras dan banjir.
Akibat terjangan topan Remal ini membuat 1 juta orang dievakuasi.
Dan dilaporkan sebanyak 36 orang yang berada di India dan Bangladesh.
Topan Remal yang melanda pada pekan lalu ini membawa dampak yang sangat dahsyat.
BACA JUGA:Diserang Gelombang Panas, Suhu di Pakistan Tembus 52 Derajat Celcius, Dekati Rekor Tertinggi
BACA JUGA:Ramai Seruan All Eyes on Rafah' di Media Sosial, Ini Makna dan Penjelasannya
Angin ribut ini membuat intensitas hujan lebih tinggi dari biasanya disertai dengan angin kencang.
Menteri Manajemen Bencana Benggala Barat di India, Javed Khan, mengatakan dampak topan Remal ini menyebabkan 7 orang tewas yang terjadi pada Senin malam.
Jumlah tersebut bertambah setelah ada 7 orang lain yang menurut laporan dinyatakan tewas, lokasinya berada di negara bagian Telangana dan 12 berada di Mizoram.
Sedangkan di negara tetangga, Banglades akibat topan Remal ini juga menewaskan 10 warga.
BACA JUGA:Slogan ‘All Eyes on Rafah’ Jadi Trending Topic Dunia dan Media Sosial, Ini Artinya
Menurut laporan Departemen Meteorologi India mengatakan jika kekuatan topan Remal di Bangladesh Timur mulai melemah.
“Topan Remal ini mengakibatkan kerusakan besar yang terjadi di India dan Bangladesh,” katanya.
Bahkan dahsyatnya badai ini membuat banyak pohon tumbang.
Serta mengakibatkan sejumlah ruas jalan di dua negara menjadi lautan.
BACA JUGA:Tentara Israel Sibuk Bombardir Rafah, Warganya Serbu Masjid Al Aqsa
BACA JUGA:WHO Terkendala Pengiriman Pasokan Medis ke Gaza, Imbas Serangan Militer Israel ke Rafah
Imbasnya aliran listrik menjadi padam sehingga membuat jutaan warga terganggu aktivitasnya.
Topan Remal ini juga menyebabkan sekitar 1 juta orang lebih yang berada di India dan Bangladesh harus dievakuasi.
Badai topan Remal ini juga menerjang daerah perbatasan antara India dan Bangladesh.
Untuk melakukan pembersihan di sejumlah daerah, relawan dan militer juga diturunkan.
BACA JUGA:Zona Aman Hancur Terbakar dan Jatuh Korban Jiwa, Israel Tetap Bantah Serang Zona Pengungsi di Rafah
BACA JUGA:Israel Kembali Bom Tenda Pengungsi di Rafah, Serangan Ketiga Dalam 48 Jam terakhir
Tak hanya itu saja, mereka juga secara bersama-sama membantu untuk distribusi bantuan.
Bantuan berupa makanan dan air kepada para pengungsi yang berada di dua negara tersebut.
Diketahui, jika topan Remal ini membawa imbas hujan deras serta angin kencang.
“Angin topan Remal ini menerjang sekitar 80 kilometer yang berasal dari arah tenggara kota Kolkata India,” jelasnya.
BACA JUGA:Tank Israel Masuki Pusat Kota Rafah, Hamas Berikan Perlawanan Sengit
BACA JUGA:Turki Murka!, Kecam Serangan Israel Ke Rafah, Erdogan samakan Netanyahu Dengan Pemimpin Nazi!
Lalu membawa terpaan angin hingga mencapai 135 km per jam.
Kemudian bergerak mengarah ke Utara dan melewati Banglades serta pantai Benggala Barat yang merupakan daerah perbatasan.
Namun usai menerjang dua negara tersebut, kecepatan angin topan Remal mulai melemah.
Sebelumnya badai ini sudah menerjang daerah pantai dengan kecepatan angin mencapai 115 kilometer per jam.
BACA JUGA:Kondisi Terkini Rafah Usai Serangan Brutal Israel ke Kamp Pengungsi, Seperti Neraka
Topan Remal juga akan membawa efek berupa intensitas hujan deras yang tinggi dengan lebih dari 89 milimeter.
Hujan deras yang terjadi juga akan memicu gelombang pesisir, ketinggiannya bisa mencapai antara 2,5 hingga 3,7 meter yang terjadi di pantai Teluk Benggala.
Badai ini juga membuat kondisi di pelabuhan Maritim Mongla dan Payra yang berada di Bangladesh menerapkan tanda Sinyal Bahaya Besar.
Tanda ini merupakan sinyal peringatan yang terjadi pada Minggu.
BACA JUGA:MAKIN PANAS! Pecah Bentrok antara Tentara Mesir dan Israel di Rafah Palestina
Peringatan ini juga berlaku untuk seluruh kapal yang menangkap ikan, mereka dihimbau untuk tidak berlayar atau berlindung.
Sedangkan menurut informasi lainnya, diketahui jika sekitar 2 juta orang menempati di daerah yang dilintasi topan Remal di Bangladesh.
“Diperkirakan ada sebanyak setengah juta orang yang menempati rumah yang terbuat dari material yang mudah rusak,” kata Dr Md Liakath Ali, pakar bencana.
Bahan rumah yang dimaksud seperti kayu, tanah liat, jerami, timah hingga plastik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: