Honda

Sederet Bek Kiri Timnas Indonesia yang Terancam Gara-gara Kedatangan Calvin Verdonk, Siapa Saja Mereka?

Sederet Bek Kiri Timnas Indonesia yang Terancam Gara-gara Kedatangan Calvin Verdonk, Siapa Saja Mereka?

Sederet bek kiri Timnas Indonesia yang terancam gara-gara kedatangan Calvin Verdonk, siapa saja mereka?-Instagram/@c.verdonk-

PALPRES.COM - Meskipun belum resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), Calvin Verdonk sudah ikut latihan Timnas Indonesia

Keberadaan pemain klub Liga Belanda NEC Nijmegen itu, mengancam sederet bek kiri Timnas Indonesia.

Siapa saja mereka?

Calvin Verdonk masih masuk daftar atrean naturalisasi untuk Timnas Indonesia yang digalakkan PSSI besutan Erick Thohir.

BACA JUGA:Tanzania Bawa Misi Balas Dendam Saat Menantang Timnas Indonesia, Luka Kekalahan di 1997 Harus Dibalas!

BACA JUGA:Timnas Indonesia Vs Tanzania, Calvin Verdonk Belum Bisa Main Gara-gara Hal Ini

"Proses naturalisasinya sedang kita urus," kata Sumardji, Ketua Badan Timnas Indonesia (BTN).

Meski belum mengantongi KTP Indonesia, Calvin Verdonk sudah terlihat di antara skuad Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong kala menjalani sesi latihan Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat 31 Mei 2024 pagi.

Bergabungnya Calvin Verdonk di sesi latihan atas permintaan Shin Tae-yong yang memang mengidamkan bek sayap di Eredivisie Liga Belanda itu.

Mengapa Calvin Verdonk menjadi ancaman serius bagi sederet bek kiri Timnas Indonesia?

BACA JUGA:Laga Timnas Indonesia Vs Tanzania Berubah Uji Coba Biasa, Tanpa Poin FIFA, Permintaan Shin Tae-yong

BACA JUGA:Shayne Pattynama Sebut Tanzania Lawan yang Pas Buat Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pemain keturunan Indonesia-Belanda ini bukanlah pesepakbola sembarangan. 

Berusia 27 tahun, ia kenyang pengalaman bermain di Liga Belanda. 

Jebolan Akademi Feyenoord itu berposisi asli sebagai pemain bertahan, tepatnya bek kiri.

Selain kenyang di liga Belanda, pemuda kelahiran 26 April 1997 itu pernah dua tahun di Potugal, bermain bareng Famalicao.

BACA JUGA:Tanzania Tanpa 12 Pemain Andalan Lawan Timnas Indonesia, Keuntungan Buat Skuad Garuda Hadapi Kualifikasi

BACA JUGA:Segini Ranking FIFA Timnas Indonesia Jika Menang Lawan Tanzania, Malaysia Tertinggal Jauh

Tak seperti kebanyakan pemain naturalisasi yang berasal dari Jawa, Makassar, Ambon, dan Sulawesi Utara, darah Indonesia yang mengalir di tubuh Calvin Verdonk berasal dari ujung Pulau Sumatera, Aceh. 

Ayahnya lahir di Meulaboh.

Soal performa, Calvin Verdonk pastinya tak kalah mengilap dari para keloganya asal Negeri Kincir Angin macam Rafael Struick, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, dan Ragnar Oratmangoen.

Pemain ini sangat spesial di mata Shin Tae-yong. 

Pelatih asal Korea Selatan itu jeli melihat pemain jempolan.

Makanya ia meminta PSSI secepatnya membawa Calvin Verdonk ke Indonesia.

Bahkan belum resmi WNI pun, Calvin sudah gabung latihan bareng Timnas Indonesia. 

Ini menunjukkan betapa berharganya pemain tersebut bagi Shin Tae-yong. 

Bisa dipastikan Calvin Verdonk akan menjadi langganan Timnas Indonesia di masa depan, terutama di sektor bek kiri.  

Timnas Indonesia tengah bersiap melakoni dua laga lanjutan babak kedua Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Asia dan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 6 dan 11 Juni mendatang.

Shin Tae-yong tentunya sangat berharap proses naturalisasi Calvin Verdonk bisa dikebut.

Juru taktik asal Korea Selatan itu butuh darah segar yang sangar di sektor kiri pertahanan.

Lantas, sehebat apa Calvin Verdonk ini?

Calvin adalah bek yang tangguh. 

Di Eredivisie 2023/2024, ia tampil dalam 40 laga. 

Ia dikenal sebagai satu dari sekian defender tokcer dengan torehan dua gol dan tiga assist.

Calvin merupakan sosok bek sangar. 

Buktinya, ia sudah mengemas enam kartu kuning sejauh ini. 

Kedatangan sang bintang anyar jelas akan berdampak bagi pilar lawas yang selama ini menjadi tumpuan sebagai bek kiri. 

Siapa saja mereka?

 

Pratama Arhan

Pemain yang masih berusia 22 tahun ini selalu mendapat kesempatan bermain oleh Shin Tae-yong dalam beberapa laga Timnas Indonesia terakhir.

Pemain yang disebut-sebut David Beckham-nya Indonesia oleh media Korea Selatan itu tidak hanya mahir membaca pergerakan penyerang lawan, tetapi juga punya kecepatan serta keberanian melakukan tusukan ke jantung pertahanan lawan.

Saat Piala Asia U-23 2024 di Qatar beberapa waktu lalu, Pratama Arhan nyaris tak tergantikan. 

Sensasinya, termasuk lemparan mautnya, sukses membawa Garuda Muda ke semifinal.

Itu merupakan pencapaian terhebat yang pernah diraih Timnas Indonesia.

 

Yance Sayuri

Pemain PSM Makassar ini bukan langganan starter di Timnas Indonesia. 

Namun, Yance Sayuri tak pernah menampik panggilan Shin Tae-yong.

Bek kiri 26 tahun itu tetap tampil semaksimalkan mungkin, meski hanya sekian menit mendapat menit bermain.

Kecepatan dan ketangguhan membuat Yance Sayuri membuat anak Papua ini kerap mendapat kepercayaan untuk mengenakan jersey keramat Tim Garuda.

Sayangnya, dalam latihan kemarin, Yance Sayuri mengalami cedera.

Ia pun dicoret dalam daftar Timnas Indonesia untuk laga kontra Irak dan Filipina.

 

Shayne Pattynama

Pemain ini merupakan sosok bek kiri yang bagus. 

Tapi, kedatangan Calvin Verdonk sangat mengancam peluangnya main sebagai starter. 

Soal jam bermain, jelas saja Calvin jauh lebih unggul daripada Shayne Pattynama.

Musim lalu, Shayne Pattynama cuma mendapat enam kesempatan tampil bersama KAS Eupen, klub Belgia tempatnya bermain, tiga di Jupiler Pro League (JPL) 2023/2024 dan tiga lagi di JPL Relegations Play-off.

Bandingkan dengan Calvin Verdonk yang tak pernah absen dalam 40 laga di Eredivisie 2023/2024. 

Dengan latar belakang gemilang tadi, Shin Tae-yong pastinya lebih mengutamakan Calvin Verdonk.

 

Nathan Tjoe-A-On

Bergabungnya Calvin Verdonk tak hanya mengancam eksistensi Pratama Arhan dan Shayne Pattynama yang selama ini jadi langganan tumpuan, tapi juga berpotensi menggeser Nathan Tjoe-A-On dari starting XI.

Nathan Tjoe-A-On merupakan idola jutaan pendukung setia Timnas Indonesia.

Ia tampil impresif di pentas Piala Asia U-23 2024.

Lugas dan trengginas, performa bek kiri 22 tahun tersebut ikut mengantarkan Garuda Muda ke semifinal.

Akan tetapi, Calvin jauh lebih berkualitas dibandingkan Nathan. 

Level permainan pun berbeda.

Calvin reguler bermain di Eredivisie, yang merupakan kasta teratas Liga Belanda.

Sementara Nathan jarang bermain di SC Heerenveen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: