Korea Utara Serang Korea Selatan Pakai ‘Bom’ Ini, Bikin Mau Muntah!
Salah satu balon berisi tinja dan sampah kiriman Korea Selatan, yang berhasil mendarat di wilayah Korea Selatan-Tangkapan Layar X-
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Dorong FORSUMA Ciptakan SDM Unggul Tanpa Narkoba
Warga juga diminta tak menyentuh balon-balon tersebut, namun segera melaporkan ke pihak berwajib jika melihat atau menemukannya.’
Dikutip dari laman Wikipedia, Korea Utara menginvasi Selatan pada 25 Juni 1950, dan dengan cepat menguasai sebagian besar negara.
Pada September 1950, pasukan PBB yang dipimpin oleh Amerika Serikat, melakukan intervensi untuk mempertahankan Korea Selatan, dan maju ke Korea Utara.
Saat mereka mendekati perbatasan dengan Tiongkok, pasukan Tiongkok melakukan intervensi atas nama Korea Utara, sehingga kembali menggeser keseimbangan perang.
BACA JUGA:Kampung Tercantik yang Tersisa di Jakarta, Suasana Masih Asri dengan Landscape Persawahan
BACA JUGA:Lowongan Kerja Sumatera Selatan Perusahaan Survei Terkemuka Indonesia Tribhakti Inspektama
Pertempuran berakhir pada 27 Juli 1953, dengan gencatan senjata yang kira-kira memulihkan batas-batas asli antara Korea Utara dan Selatan.
Gencatan senjata meresmikan gencatan senjata resmi, tetapi tidak menghasilkan perjanjian damai.
Perjanjian ini membentuk Zona Demiliterisasi Korea (DMZ), zona penyangga antara kedua belah pihak, yang memotong garis paralel ke-38 tetapi tidak mengikutinya.
Sementara itu, Korea Utara telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi mematuhi gencatan senjata setidaknya enam kali, pada tahun 1994, 1996, 2003, 2006, 2009, dan 2013.
BACA JUGA:Update Terbaru Harga Emas Antam Hari Ini 2 Juni 2024 di Palembang, Termurah Rp718.000
BACA JUGA:Mesinnya Lebih Gahar! Inilah New Honda BeAT 125 RX, Cek Harganya
Sejumlah besar orang mengungsi akibat perang, dan banyak keluarga terpecah karena perbatasan yang dibangun kembali.
Pada tahun 2007 diperkirakan sekitar 750.000 orang masih terpisah dari anggota keluarga dekatnya, dan reuni keluarga telah lama menjadi prioritas diplomatik Korea Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: