Honda

8 Cara Mendidik Anak Agar Sukses Dunia Akhirat, Nomor 7 Sangat Penting

8 Cara Mendidik Anak Agar Sukses Dunia Akhirat, Nomor 7 Sangat Penting

Cara mendidik anak agar sukses dunia akhirat.-Pexels.com/Yan Krukau -

PALEMBANG, PALPRES.COM - Sebagaimana yang diimpikan oleh orang yang baru menjalin ikatan sah pernikahan, baginya anak adalah rezeki dan anugrah terindah yang dititipkan Allah ke dalam rumah tangga. 

Sebagai pasangan yang telah diberikan amanah ini oleh Allah, haruslah siap dan harus tau akan kewajibannya ketika menjadi orangtua. 

Mulai dari merawatnya sejak dalam kandungan, sampai dengan merawatnya ketika sudah lahir ke dunia. Apakah hanya sebatas ini?

Jawabannya tentu tidak. Anak pastinya akan terus bertumbuh kembang sesuai dengan usianya. 

BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini 4 Menu MPASI yang Praktis, Anak Senang Bunda Tenang

BACA JUGA:Bunda Harus Tau! Ini 5 Cara Mendidik Anak dengan Baik dalam Keluarga, Nomor 1 dan 2 Sepele Namun Penting

Oleh karena itu, disini peran orangtua sangatlah penting dalam mendidik anak

Terutama mendidiknya menjadi anak yang paham akan agama. 

Hingga nantinya tak hanya sukses di dunia saja, melainkan sukses juga di akhirat sebagai penolong orangtua nya. 

Dilansir dari Nutri Club, berikut beberapa tips atau cara yang bisa diterapkan oleh orangtua dalam mendidik anak supaya kelak menjaid orang yang sukses di dunia maupun di akhirat.

BACA JUGA:Untuk Membesarkan Anak, Banyak Orangtua Beralih ke Nasihat Kuno, Penasaran?

BACA JUGA:13 Rekomendasi Parfum untuk Anak Sekolah, Wanginya Tahan Seharian, Belajar Jadi Lebih Pede

 

1. Mengenalkan Tuhan Sejak Dini 

Mengenalkan Allah harus dilakukan mulai dari sejak bayinya ada dikandungan. Bagaimana caranya?

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan stimulus melalui murottal Qur'an, atau sesekali orangtua nya mengajaknya berbicara. 

Meskipun bayi yang ada di dalam kandungan belum bisa merespon, hal ini bagus untuk dilakukan. 

BACA JUGA:Mendidik Banget! 13 Rekomendasi Game Terbaik Untuk Anak, Bermain Sambil Belajar

Ketika bayinya lahir, orangtua harus tetap mengenalkannya. Mulai dari mengenalkan tentang ilmu tauhid, menceritakan mengapa Allah menciptakan manusia di muka bumi.

Setelah anak paham akan hal ini, mulailah belajar untuk membentuk karakternya. Bisa dengan mengajarkannya tentang adab makan, minum, sopan santun, dan lain sebagainya. 

Karena dengan akhlak dan aqidah yang baik, bisa menjadi pondasi awal menuju kesuksesannya di masa depan. 

 

2. Tanamkan Growth Mindset

Prinsip ini berkaitan dengan ajaran untuk si kecil agar tidak mudah menyerah. 

Misalnya dalam menyelesaikan masalah. Mungkin yang baru dihadapkan oleh masalah tentu merasa kesulitan. 

Akan tetapi perlu sekali mengajak anak untuk selalu terbuka terhadap apapun yang dirasakannya. 

Dengan hal ini, orangtua bisa memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapinya. 

Jadi, mintalah untuk anak selalu berusaha menyelesaikan masalahnya. Melalui hal ini juga menjadikan kepribadian anak yang bertanggung jawab. 

Apalagi sebagai umat agama Islam, tentu orangtua haruslah melaksanakan apapun yang telah diperintahkan Allah, contohnya seperti sholat.

Melalui teladan kepribadian orangtua yang baik dalam segi agama, anak akan juga menirunya. 

 

3. Bekali Anak dengan Kemampuan yang Dibutuhkan dalam Kehidupannya

Saat menjadi orangtua, kita haruslah mengajarkan kemampuan yang berguna untuk kehidupannya sehari-hari. 

Misalnya, ajarkan anak untuk membantu membereskan mainan setelah bermain. 

Hal ini memang terdengar sederhana. Akan tetapi dengan diajarkan hal itu bisa membuat dirinya mampu dalam bertindak dengan cepat, serta bertanggung jawab.

Mengingat tanggung jawab ini sangat berguna untuk kehidupannya kelak. 

Penting bagimu untuk selalu memprioritaskan anak dari sisi psikologis, emosional, finansial, intelektual, dan spiritualnya. 

 

4. Dorong Anak Banyak Bertanya

Biasanya anak di usia balita sering kali banyak bertanya. Nah ini adalah salah satu cara menunjukkan dirinya bahwa ia memiliki rasa penasaran yang besar dan tinggi.

Ada masanya menjawab pertanyaan yang sama, dan dilakukan secara terus menerus terasa melelahkan. Atau mungkin orangtua nya tidak selalu tahu akan jawaban dari pertanyaan itu.

Namun, di usianya yang masih kecil orangtua sangat penting untuk menstimulus atau memberikan dorongan anak untuk selalu bertanya tentang hal apapun.

Contohnya saat anak sedang bermain peran menggunakan boneka kesayangannya. 

Orangtua bisa bertanya dengan pertanyaan simpel tentang mengapa memilih boneka itu untuk sebagai teman bercerita.

Bilamana anak selalu melemparkan pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Orangtua tetap harus merespon dengan jawaban yang sederhana. 

Hal ini menjadikan anak akan merasa selalu mendapatkan respon baik dari orangtua nya. 

Memancing anak untuk banyak bertanya itu memang sesuatu hal yang sederhana. Tapi dari sini orangtua bisa melihat kemampuan anak untuk selalu bisa berpikir kritis. 

 

5. Bersikap Tegas dan Konsisten

Dalam mendidik anak, penting sekali bersikap tegas dan konsisten terhadap komitmen yang sudah ditetapkan. 

Menerapkan hal ini haruslah dilakukan sejak kecil. Ketika kelak tumbuh menjadi anak yang dewasa, ia akan menjadi pribadi yang disiplin dalam segala hal.

Mulailah dengan menerapkan aturan dirumah dengan tegas, dan konsisten terhadap segala konsekuensinya bila ia melanggar. 

Sebagai contoh, orangtua memberikan izin untuk bermain gadget selama 20 menit dalam 1 hari. Setelah bermain lebih 20 menit, orangtua tetap membiarkannya.

Hal ini merupakan cara yang salah. Akibatnya nanti ia akan semakin senang menghabiskan waktu dengan gadget dibandingkan dengan belajar.

Maka dari itu, penerapan pola hidup yang baik dan sehat secara lahir batin mulailah menerapkan aturan dengan tegas dan konsisten sejak dini.

 

6. Limpahkan Kasih Sayang Sebaik Mungkin 

Mencurahkan kasih sayang kepada anak bukanlah dengan menuruti semua keinginannya.

Memang menuruti semua keinginannya ini bagus, akan tetapi secara tidak langsung mengajarkan ke anak bahwa untuk mendapatkan sesuatu tidak perlu usaha.

Padahal yang harus kita lakukan itu adalah mengajarkannya untuk berusaha dalam mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.

Hal lain daripada itu, bisa mencurahkan kasih sayang melalui komunikasi dan keterbukaan anak kepada orang tua. 

Mulailah dengan mengajaknya bercerita, mendengarkannya, hingga memberikan respon terbaik dari apa yang disampaikannya. Alih-alih quality time sambil deep talk. 

Ini penting juga untuk dilakukan. Mengapa? Melalui komunikasi yang baik, anak akan merasa nyaman didekat orangtuanya. 

 

7. Ajarkan Memilih Teman yang Baik 

Berbicara tentang pengaruh kawan dilingkungan rumah merupakan sesuatu hal yang belum bisa dipastikan benar-benar bisa memperoleh efek yang positif.

Nyatanya memang pengaruh lingkungan akan berdampak pada kehidupan anak.

Misalnya anak berada di lingkungan yang sehat, pastinya kehidupannya kelak akan juga sehat. Baik dari mental dan psikologisnya.

Namun, bila anak berada dilingkungan yang membawa pengaruh buruk. Sewaktu-waktu karakter anak juga akan buruk.

Misalnya anak selalu diberikan kebebasan untuk bermain dengan temannya tanpa tahu waktu dan aturan. 

Bila dibiarkan saja, semakin besar anak semakin merasa bahwa dirinya hidup dengan kebebasan tanpa ada aturan.

 

8. Mendoakan Anak

Setiap orangtua pasti menginginkan anak menjadi Qurrota Ayyun baginya. 

Lantas, untuk menjadikannya seperti itu. Orangtua jangan pernah sesekali lupa dalam mendoakannya. 

Mengapa? Melalui doa-doa yang dilantunkan setiap hari, bisa menjadikan anak berkepribadian baik. Meskipun tidak semuanya doa itu cepat terkabul.

Akan tetapi, Allah mengabulkan satu persatu dari doa-doa yang sering diulang.

 

Inilah 8 cara yang bisa dilakukan orangtua dalam mendidik. Meskipun mendidik itu susah dibanding mengajarkan. 

Akan tetapi dengan keberhasilan dalam mendidik, nantinya akan membuahkan hasil kesuksesan yang turut membahagiakan orangtua nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: