Komisi IX DPR RI Apresiasi Embarkasi Palembang, Beri Layanan Optimal ke Jemaah Haji Risti
Komisi IX DPR RI disambut Kakanwil Kemenag Sumsel saat kunjungan ke Embarkasi Palembang, Senin 3 Juni 2024--
“Saya kira inilah hal-hal yang perlu diperhatikan. Untuk hal-hal lain saya kira sudah sangat baik. Tentu masih ada kekurangan, misalnya fasilitas ditambah, petugas ditambah, anggaran ditambah. Saya kira itu permintaan lazim bagaimana kita mempersiapkan pelayanan lebih baik ke depan,” tuntas Daulay.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumsel Syafitri Irwan menjelaskan, Embarkasi Palembang sendiri mulai beroperasi sejak tahun 2006.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, 139.421 Jemaah Haji Telah Tiba di Tanah Suci, 28 Orang Wafat
Layanan penerimaan jamaah sudah sejak tahun 2006 dilakukan dengan menerapkan One Stop Service.
Ada beberapa sarana dan prasarana yang disediakan untuk lansia dan disabilitas seperti jalur fast track, kendaraan antar jemput jemaah, ambulan, kursi roda, kamar khusus lansia dan disabilitas, serta prioritas kursi bisnis di pesawat.
“Untuk pengguna kursi roda, lansia, disabilitas maka akan mendapatkan pelayanan lebih dulu. Ini merupakan bentuk pelayanan maksimal kepada jemaah haji,” ujarnya.
Selain itu, adapula layanan lain yang diterima jemaah yaitu penerimaan bagasi jemaah haji sehari sebelum jemaah masuk embarkasi.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Hanya Ada 2 Visa Haji yang Legal untuk Bisa Melaksanakan Ibadah Haji
BACA JUGA:2 dari 5 Tempat Miqat Jamaah Haji 2024 dan Umroh Ini Tidak Berpenghuni Ada di Mana Saja Kah?
Kemudian layanan konsumsi, layanan akomodasi, layanan transportasi, layanan kesehatan/poliklinik, layanan pemantapan manasik haji serta sosialisasi penggunaan fasilitas pesawat dan pemantapan karu dan karom.
Ada juga inovasi di tahun ini, di mana jemaah dapat memesan makanan sesuai kebutuhan kesehatan dengan catatan menginformasikan melalui petugas kloter paling lambat sehari sebelum masuk asrama haji.
“Embarkasi Palembang juga menyiapkan fasilitas guna menunjang kesiapan jemaah dalam menjalani rangkaian ibadah haji seperti mock up pesawat, miniatur ka’bah ukuran sebenarnya, lintasan sa’i dan tempat melontar jumroh, serta masjid dan fasilitas lainnya,” jelas Syafitri.
Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas 1 Palembang Emmilya Rosa menjelaskan, hingga kloter 17 yang berangkat kemarin, BKK telah melakukan pemeriksaan terhadap 7.618 jemaah.
Dari jumlah tersebut, jemaah dengan resiko tinggi mencapai angka 6.590 atau mencapai 86,51 persen. Sedangkan jemaan tanpa resiko tinggi berjumlah 1.028 jemaah atau 13,49 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: