Honda

Apa Alasan Bandara Internasional Pertama Indonesia Ini Disuntik Mati hingga Berhenti Beroperasi?

Apa Alasan Bandara Internasional Pertama Indonesia Ini Disuntik Mati hingga Berhenti Beroperasi?

Bandara Kemayoran, Bandara Internasional Pertama Indonesia tempo dulu-IG/-jakartadulukala

PALPRES.COM - Bandara Kemayoran di Ibu Kota Jakarta merupakan Bandara Internasional pertama Indonesia. Namun terpaksa disuntik mati justru ketika frekwensi penerbangan sedang mencapai puncaknya. Apa alasannya?

Ada sebuah Jalan bernama Benyamin Sueb yang terdapat di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat.

Jalan ini menjadi saksi sejarah dari keberadaan Bandara Kemayoran yang pernah beroperasi dalam rentang waktu tahun 1940-1985. 

Bandara Kemayoran tersebut dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1934.

BACA JUGA:Apa Sih Beda Solo dan Surakarta? Simak Penjelasan Ini Berdasarkan Sejarah

BACA JUGA:Asal Usul Nama Plaju, Ternyata Bukan dari Nama Tempat Apalagi Orang Tapi...

Jauh sebelum berdirinya Bandara Soekarno-Hatta serta Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Bandara Kemayoran adalah bandara internasional pertama di Indonesia tempat mendarat pesawat dari luar negeri yang singgah di Indonesia.

Bandara Kemayoran, Bandara Intenasional Pertama Indonesia dikelola oleh pemerintah kolonial Belanda-IG/-medianostalgia

Pada awalnya, Bandara Kemayoran dikelola oleh pemerintah kolonial Belanda melalui Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM). 

Pesawat pertama yang singgah di Bandara Kemayoran tersebut adalah DC-3 milik KNILM.

Diketahui bahwa, terdapat dua landasan yang pacu saling bersilangan di Bandara Kemayoran.

BACA JUGA:SIMAK! Ini 4 Koleksi Benda Bernilai Sejarah di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau

BACA JUGA:Bukan Pasar Biasa, Inilah Asal Usul Pasar 16 Ilir Palembang, Ternyata Sudah Ada Sejak...

Pertama adalah, landasan pacu utara-selatan (17-35) dengan ukuran 2.475 x 45 meter. 

Landasan pacu inilah yang sekarang menjadi Jalan Benyamin Sueb.

Pada masa lalu, ketika bertepatan dengan hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina pada 31 Agustus 1940.

Dilaksanakan sebuah Airshow atau pameran udara di Bandara Kemayoran, gelaran ini menjadi momen bersejarah yang pertama di Bandara Kemayoran.

BACA JUGA:Mengulik Desa Jenggolo di Malang Selatan, Tersimpan Kisah Pecahnya Kerajaan Kediri

BACA JUGA:Kisah Baldwin IV, Raja Kusta Bertopeng dari Yerusalem

Pada ajang airshow tersebut, dipamerkan pesawat-pesawat milik KNILM serta pesawat-pesawat pribadi Aeroclub di Batavia. 

Tak ketinggalan, pameran tersebut juga diramaikan dengan kedatangan pesawat Walraven W-2, Piper Cub, de Haviland DH-82 Tigermoth, Jungmann, dan Buckmeister Bu-131.

Apesnya, ketika perang Asia Pasifik bergejolak, Bandara Kemayoran juga menjadi korban serta kerusakan setelah mengalami serangan yang dilakukan oleh pesawat-pesawat Jepang. 

Seperti serangan yang terjadi pada 9 Februari 1942, yang mengakibatkan beberapa pesawat di Bandara Kemayoran terkena serangan Jepang.

BACA JUGA:Kisah Sultan Mehmed II, ‘Sang Penakluk’ Konstantinopel

BACA JUGA:Mengenal Affandi, Maestro Lukis dan Pahlawan Kebudayaan Indonesia, Ini 5 Hasil Karyanya yang Mendunia

Untuk menghindari kerusakan yang lebih masiv, beberapa pesawat KNILM lantas dipindahkan, mengungsi ke Australia. 

Jepang menggantikan pesawat yang ada disana dengan pesawat mereka yang parkir di Kemayoran selama pendudukannya pada tahun 1942-1945.

Setelah Jepang kalah dan menyerah, beberapa pesawat-pesawat Sekutu dan Belanda yang kabur akhirnya kembali lagi mendarat di Kemayoran.

Bandara Internasional Pertama Indonesia ini bahkan masuk dalam komik Tin-Tin-IG/-arbainrambey

Suntik Mati Berhenti Operasi

Memasuki masa era kemerdekaan, Bandara Kemayoran kemudian mulai ramai disinggahi dengan banyaknya kedatangan pesawat-pesawat modern serta hadirnya maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Bandara Kemayoran menjadi Bandara Internasional pertama di Indonesia sebagai tempat mendaratnya pesawat dari berbagai negara.

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Masjid Istiqlal Jakarta, Masjid Terbesar Se-Asia Tenggara

BACA JUGA:Wong Palembang Harus Tahu, Ini Fakta Menarik tentang Kerajaan Sriwijaya

Pada masa 1970-an, lantaran Bandara Kemayoran menjadi bandara yang semakin sibuk.

Memaksa pemerintah untuk membuka Bandara Halim Perdanakusuma dan mengoperasikannya pada 10 Januari 1974 sebagai bandara internasional.

Walaupun begitu, Bandara kemayoran tetap dibuka Setelah Bandara Halim Perdanakusuma mulai dioperasikan.

Bandara Kemayoran mencapai puncak kesibukannya sebagai Bandara Internasional pada tahun 1980-an dengan pencapaian tembus 100.000 penerbangan per tahun.

BACA JUGA:Biografi Raden Saleh, Pelopor Seni Lukis Modern Indonesia, Inilah 5 Karya Terbaiknya

BACA JUGA:5 Peninggalan Sejarah yang Ada di Palembang yang Masih Ada Sampai Sekarang, Dari Jembatan Hingga Benteng

Menurut laporan Singgih Handoyo yang ditulisnya dalam Aviapedia: Ensiklopedia Umum Penerbangan, Volume 1, kapasitas penumpangnnya bahkan mencapai hingga empat juta orang.

Kondisi dari udara, Bandara Internasional Pertama Indonesia, Bandara Kemayoran --

Namun, Bandara Kemayoran akhirnya harus disuntik mati alias berhenti beroperasi pada 31 Maret 1985. 

Hal yang sedikit aneh adalah Alasan Bandara Kemayoran disuntik mati dan berhenti operasi karena frekuensi penerbangannya yang semakin tinggi.

Pemerintah Indonesia kemudian mempertimbangkan untuk mulai membangun bandara yang lebih luas dan memadai.

BACA JUGA:7 Kota Tertua di Indonesia, Warga Palembang Bangga Berada Diurutan...

BACA JUGA:Menyimpan Banyak Cerita, Begini Sejarah Berdirinya Jembatan Terpopuler di Palembang

Bandara tersebut adalah Soekarno Hatta yang berada di Tangerang, Banten. 

Sekarang bekas Bandara Kemayoran telah berubah fungsi menjadi Kompleks Pekan Raya Jakarta, dan Kotabaru Kemayoran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: